Page 43 - OUTLOOK PARIWISATA DAN EKRAF
P. 43
2 43
Meski pengaruhnya sangat besar, bukan berarti pelaku Ekraf
menyerah begitu saja.Sebagai pemikir-pemikir kreatif, banyak
sekali terobosan-terobosan yang coba dilakukan oleh pelaku
Ekraf untuk tetap bisa eksis dan memperjuangkan hidupnya di
masa pandemi.
Di Subsektor Musik, sejak awal pandemi di bulan Maret
2020, sudah banyak sekali dilakukan konser-konser virtual
dengan tujuan beragam. Mulai dari menggalang dana untuk
penanggulangan COVID-19, hingga mengumpulkan sumbangan
bagi kru dan musisi yang kehilangan mata pencarian karena
kondisi PSBB.
Kemenparekraf/Baparekraf juga tidak ketinggalan meluncurkan
program pendukung. Mulai dari Ngamen dari Rumah yang
memfasilitasi 200 musisi jalanan terdampak COVID-19 untuk
tampil di panggung online, hingga berbagai webinar yang
ditujukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para
musisi.
Begitu keran PSBB di Jakarta mulai dibuka, konser-konser
dengan format kreatif pun mulai terlihat. Dan semuanya
mengacu pada Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan,
dan Keselamatan untuk Sektor Ekonomi Kreatif yang diterbitkan
oleh Kemenparekraf di bulan Juli 2020.
Konser Drive In bertajuk New Live Experience yang menampilkan
Kahitna dan Afgan sukses digelar di JI-EXPO Kemayoran
tanggal 29 & 30 Agustus 2020. Meski tergolong konsep baru,
namun konser serupa sudah lebih dulu digelar di Bali tanggal
15-17 Agustus 2020. Bertajuk Bali Revival Concert, konser Drive
in yang amat menjaga protokol kesehatan ini digelar di rooftop
parkir Monkey Forest, Ubud.
Di Subsektor Seni Pertunjukan, upaya untuk menjaga asa
dijalankan oleh banyak pihak. National Geographic Indonesia
bersama Pertamina mengelar pagelaran wayang orang virtual
perdana di Indonesia. Mengusungl tema “Sayangi Ibu Bumi”,
pertunjukan virtual ini menghadirkan pendongeng keliling,
Samsudin dan Nayaga Cilik, mitra binaan Pertamina EP
Jatibarang Field pada tanggal 4 Juli 2020 silam.
Pelaku teater juga semakin giat menggelar pertunjukan teater
daring. Sebuah tontonan dengan menayangkan dokumentasi
lengkap melalui situs video streaming dipilih pihak Titimangsa
Foundation. Bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum
Foundation, beberapa pertunjukan teater Titimangsa seperti
Bunga Penutup Abad, Perempuan-Perempuan Chairil, dan
Nyanyian Sunyi Revolusi pun diputar kembali untuk umum.
Mereka juga merilis cerita Rumah Kenangan yang dirilis tanggal
15 & 16 Agustus 2020, dan melibatkan Happy Salma selaku
pendiri Titimangsa Foundation juga Nano dan Ratna Riantiarno
sebagai Pendiri Teater Koma. Ada pula Butet Kertaredjasa, Agus
Noor, Susilo Nugroho dari Teater Gandrik, serta didukung oleh
aktor Reza Rahadian dan aktris Wulan Guritno.
Sementara, Teater Koma mengubah studio yang berada di
bagian belakang kediaman Nano dan Ratna Riantiarno menjadi
area pementasan yang ditayangkan daring. Studio ditata sesuai
dengan artistik lakon yang dimainkan, lengkap dengan kamera
dan lampu layaknya pentas digelar. Lakon berjudul Pandemi
merupakan naskah terbaru yang ditulis oleh Nano Riantiarno
dan sutradara Budi Ros dan ditayangkan virtual pada 11
November 2020.