Page 439 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 439

Yahya A. Muhaimin





               Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
               (Depdikbud) diubah namanya menjadi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Yahya A.
               Muhaimin diangkat sebagai Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Persatuan Nasional di bawah
               pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid berdasar Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999.
               Masa jabatan Yahya A. Muhaimin berlangsung sejak tanggal 26 Oktober 1999 hingga 22 Juli 2001.

               Yahya A. Muhaimin berasal dari keluarga yang taat pada agama. Kakeknya, Haji Machfudz, seorang
               saudagar dan aktivis pergerakan dengan bergabung dalam Syarekat Islam. H. Machfudz bersama dengan
               temannya mendirikan madrasah Ta’allumul Huda, suatu perguruan Islam yang pertama di Bumiayu, pada
               tahun 1917.  Ayah Yahya A. Muhaimin, Haji Abdul Muhaimin, merupakan seorang pedagang kaya yang
                         1
               memperhatikan pendidikan baik pendidikan agama maupun pendidikan umum kepada anak-anaknya.
               Madrasah Ta’alumul Huda yang didirikan oleh kakeknya tetap dibantu oleh ayah Yahya A. Muhaimin.
               Ibu Yahya  A. Muhaimin, Hajjah Zubaidah, sehari-hari membantu usaha  suaminya. Pada  masa  itu
               Zubaidah termasuk wanita yang maju. Di samping dididik agama oleh orang tuanya, ia juga dimasukan
               ke sekolah umum “Kartini”. 2

               Yahya A. Muhaimin dilahirkan di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, pada tanggal 17 Mei 1943. Latar
               belakang keluarga mempengaruhi perjalanan pendidikannya. Pada umur sekolah dasar ia mengikuti
 Masa Jabatan  dua sekolah, yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ta’allumul Huda dan Sekolah Rakyat 5 (SR-5) di Kota
               Bumi Ayu, dan lulus pada tahun 1956. Kemudian ia melanjutkan ke Sekolah Menengah Islam (setingkat
 26 Oktober 1999 - 22 Juli 2001  Sekolah Menengah Pertama/SMP) di lembaga pendidikan Ta’alamul Huda dan lulus pada tahun 1959.

               Setelah menyelesaikan SMP ia melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA), tetapi berpindah-pindah
               sekolah, yaitu SMA Muhammadiyah I Yogyakarta, SMA Negeri di Tegal, SMA Negeri I Purwokerto,
               SMA Muhammadiyah Purwokerta, dan lulus di SMA Negeri I Purwokerto. Ketika sekolah di SMA
               Negeri 1 Purwokerto ia mengikuti program The American Field Service International Scholarship
               (AFSIS), Amerika Serikat (AS), selama setahun (1962-1963).

               Sepulang dari AS dan menyelesaikan SMA, Yahya melanjutkan kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM)
               pada Jurusan Administrasi Negara Fakultas Sosial Politik (Sospol), tetapi kemudian pindah ke Jurusan
               Hubungan Internasional. Selain kuliah di UGM ia juga kuliah di Institut Agama  Islam Negeri (IAIN)
               Yogyakarta Jurusan Perbandingan Agama, tetapi tidak selesai. Yahya menyelesaikan kuliahnya di UGM
               Pada tahun 1971 dan kemudian diangkat menjadi dosen di almamaternya. Yahya melanjutkan studi ke luar
               negeri di The Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang diselesaikannya pada tahun 1982 dengan
               memperoleh gelar Ph.D  di bidang Political Development and Comparative Politics dan Studi Kawasan
                                    3
               Asia dengan disertasi berjudul Indonesian Economic Policy, 1950-1980: the Politics of Client Businessmen. 4

               Selama menjadi dosen di UGM Yahya memegang jabatan struktural di kampus, yaitu pengelola
               Program S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM (1982-1984) serta Kepala Pusat Studi
               Keamanan dan Perdamaian UGM (1996-1999). Pengalaman jabatan tersebut mengantarkannya menjadi
               Ketua Jurusan Hubungan Internasional Fisipol UGM, Pembantu Dekan Bidang Akademik Fisipol UGM;
               Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington
               DC, Amerika Serikat, serta Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 5



               MENJADI AKTIVIS

               Selain menjadi seorang akademisi di kampus, Yahya A. Muhaimin juga seorang aktivis organisasi
               kemasyarakatan hingga sekarang, antara lain Persyarekatan Muhammadiyah. Kehidupan sebagai




 426  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  427
   434   435   436   437   438   439   440   441   442   443   444