Page 440 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 440

Yahya A.                                                                                                                                                                                                                              Kiri
                          Muhaimin bersama                                                                                                                                                                                                                      Yahya Muhaimin
                          para menteri                                                                                                                                                                                                                          kecil dengan seragam
                          dan Presiden                                                                                                                                                                                                                          Pandu Islam, 1945
                          Abdurrahman Wahid
                          seusai pelantikan                                                                                                                                                                                                                     (Sumber: Buku Tiga
                          sebagai Menteri                                                                                                                                                                                                                       Kota Satu Pengabdian
                          Pendidikan Nasional                                                                                                                                                                                                                   Jejak Perjalanan Yahya
                          di Istana Negara                                                                                                                                                                                                                      A. Muhaimin)
                          November 1999
                          (Sumber: Arsip                                                                                                                                                                                                                        Kanan
                          Biro Umum                                                                                                                                                                                                                             Yahya A. Muhaimin
                          Sekretariat Jenderal                                                                                                                                                                                                                  sebagai student pada
                          Kementerian                                                                                                                                                                                                                           Central Community
                          Pendidikan dan                                                                                                                                                                                                                        High School (CCHS),
                          Kebudayaan)                                                                                                                                                                                                                           De Witt, Iowa,
                                                                                                                                                                                                                                                                Amerika Serikat,
                                                                                                                                                                                                                                                                mengikuti program
                                                                                                                                                                                                                                                                Amarican Field
                                                                                                                                                                                                                                                                Service International
                                                                                                                                                                                                                                                                Scholarship (AFSIS)
                                                                                                                                                                                                                                                                1963
                                                                                                                                                                                                                                                                (Sumber: Buku Tiga
                                                                                                                                                                                                                                                                Kota Satu Pengabdian
                                                                                                                                                                                                                                                                Jejak Perjalanan Yahya
                                                                                                                                                                                                                                                                A. Muhaimin)




                                           aktivis dijalaninya sejak sekolah hingga menjadi mahasiswa. Pengalaman sebagai aktivis inilah yang                     karena ada anggota keluarganya yang aktif di Masyumi. Saat itu banyak orang Muhammadiyah yang aktif
                                           kemudian membuat Yahya memiliki banyak pergaulan dengan berbagai kalangan, khususnya para                              di Masyumi, termasuk keluarga Yahya.
                                           aktivis kegiatan keagamaan.
                                                                                                                                                                  Ia mengenal Muhammadiyah dengan lebih dekat ketika menjadi mahasiswa di UGM dan aktif sebagai
                                           Ketika duduk di bangku Sekolah Dasar, Yahya aktif dalam kegiatan kepanduan: “Pandu Islam”. Ketika                      pengurus IMM. Pada tahun 1985, sepulang dari Amerika Serikat setelah menyelasikan Doktor, Yahya
                                           itu banyak organisasi kemasyarakatan memiliki organisasi pandu dengan nama tersendiri, seperti                         masuk ke dalam jajaran Pengurus Pusat Muhammadiyah. Ketika pertama kali menjadi Pengurus Pusat
                                           Pandu Islam, Pandu Rakyat, Pandu Ansor, Pandu Hizbul Wathon, Pandu Siap, dan Kepanduan Bangsa                          Muhammadiyah ia diangkat menjadi Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan. Setelah
                                           Indonesia. Organisasi itu sangat bermanfaat bagi pembinaan generasi muda sebagai sarana pelatihan                      itu beberapa jabatan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah dipegangnya, yaitu Wakil Ketua (1985-1990),
                                           kepemimpinan. Organisasi-organisasi kepanduan tersebut kemudian dibubarkan oleh pemerintah dan                         Ketua (1990-1995), Pembina Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (1995-2000), dan pada tahun 2002
                                           secara organisasi dilebur ke dalam satu wadah bernama Praja Muda Karana (Pramuka).                                     menjadi salah seorang Wali Amanah Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh.

                                           Ketika aktif di kepanduan, Yahya pernah memperoleh suatu kegembiraan. Ia akan dikirim ke Filipina                      Pada saat menjabat di Majelis Pendidikan Tinggi, pemikiran Yahya A. Muhaimin banyak berpengaruh
                                           mewakili Pandu Islam Kabupaten Brebes untuk mengikuti Jambore. Akan tetapi rencana pergi ke                            pada perubahan penting bagi persyarekatan Muhammadiyah. Gagasan-gagasan dan pemikiran itu
                                           luar negeri itu tidak terlaksana. Orang tuanya tidak mengizinkan karena Yahya waktu itu masih siswa                    disampaikan dalam berbagai forum dan seminar. Pada saat Yahya A. Muhaimin menjabat di Persyarekatan
                                           SD dan masih kecil. Orang tuanya khawatir. Walaupun agak kecewa Yahya menuruti keinginan orang                         Muhammadiyah banyak didirikan pusat studi pada universitas-universitas Muhammadiyah. Hal yang
                                           tuanya. Ibunya menasihati dan mengobati kekecewaan Yahya dengan mengatakan bahwa kelak suatu                           dianggap baru bagi pengembangan Universitas  Muhammadyah saat itu adalah pendirian Fakultas
                                           saat Yahya akan bisa ke luar negeri. Nasihat orang tuanya itu kelak menjadi kenyataan ketika Yahya                     Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
                                           sekolah di SMA lolos mengikuti program pertukaran siswa ke Amerika yang dikenal dengan program
                                           The American Field Service International Scholarship (AFSIS) selama setahun (1962-1963).
                                                                                                                                                                  AHLI MILITER DAN PERTAHANAN
                                           Ketika menjadi mahasiswa, Yahya aktif menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan
                                           Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). HMI adalah organisasi mahasiswa Islam yang didirikan pada tanggal                        Selain menjadi Menteri Pendidikan Nasional, Yahya A. Muhaimin juga dikenal sebagai pengamat politik
                                           5 Februari 1947, organisasi mahasiswa Islam tertua dan terbesar di Indonesia; bahkan merupakan                         dan militer. Kedua bidang tersebut sesungguhnya secara pribadi merupakan bidang yang traumatis
                                           organisasi yang sangat berpengaruh di Indonesia karena para alumninya banyak memegang jabatan                          baginya pada masa kecil. Hal itu disebabkan daerah kelahirannya di Bumiayu, Jawa Tengah, menjadi ajang
                                           strategis  di pemerintahan. HMI  merupakan  organisasi independen  dan  tidak  berada  di bawah                        pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI). Yahya merupakan pengamat politik dan kemiliteran yang
                                           struktur organisasi mana pun, sedangkan IMM adalah organisasi mahasiswa yang berada di bawah                           konsisten menyandarkan pada jalur keilmiahan, sehingga semua tulisannya menjadi rujukan untuk bahan
                                           Muhammadiyah. Pada saat aktif di HMI Yahya mendirikan Sospol English Club (SSB), suatu kelompok                        penelitian para dosen lain.
                                           studi mahasiswa yang membantu para mahasiswa di Sospol UGM mempelajari bahasa Inggris dan                              Karya Yahya A. Muhaimin yang juga menjadi rujukan adalah  Bisnis dan Politik Kebijaksanaan Ekonomi
                                           sebagai sarana untuk merekrut mahasiswa menjadi anggota HMI.  Ia mendirikan SSB karena ia alumni                       Indonesia 1950-1980, yang bertolak dari disertasinya. Buku tersebut membahas perkembangan patron-
                                                                                                     6
                                           AFSIS sehingga memiliki kemampuan berbahasa Inggris secara baik.
                                                                                                                                                                  client di Indonesia dalam bidang politik dan ekonomi. Ia menyebut bahwa hubungan patron-client lahir
                                           Yahya A. Muhaimin mengenal Muhammadiyah sejak kecil karena di kampung halamannya, Bumiayu,                             sebagai konsekuensi pelaksanaan berbagai kebijaksanaan ekonomi yang ditempuh pemerintah Indonesia
                                           sudah berdiri Cabang Muhammadiyah sejak sebelum ia lahir. Secara formal ia mengenal Muhammadiyah                       sejak awal kemerdekaan hingga masa Orde Baru.  Buku tersebut juga berbicara tentang “perselingkuhan”
                                                                                                                                                                                                            7
                                           ketika sekolah di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta dan kemudian pindah ke SMA Muhammadiyah                                antara penguasa dan pengusaha sebagai dampak dari pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan
                                           Purwokerto walaupun hanya satu kuartal. Di lingkungan keluarga pun ia mengenal Muhammadiyah                            oleh pemerintahan Indonesia sejak awal kemerdekaan sampai masa Orde Baru.




                             428  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  429
   435   436   437   438   439   440   441   442   443   444   445