Page 512 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 512

Muhadjir Effendy





                                                                                                                                                                  Prof. Dr. Drs. Muhadjir Effendy, MAP  menjadi Menteri Pendidikan  dan  Kebudayaan  (Mendikbud)
                                                                                                                                                                  Republik Indonesia (RI) pada masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja Reshuffle
                                                                                                                                                                  Ke-3, menggantikan Anies Baswedan, ketika Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet di
                                                                                                                                                                  beberapa kementerian, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebelum
                                                                                                                                                                  menjabat sebagai menteri ia menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga
                                                                                                                                                                  periode (tahun 2000–2016) dan menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan
                                                                                                                                                                  Kebudayaan. Ia dikenal sebagai seorang intelektual Muslim yang memiliki kepakaran lintas-ilmu dengan
                                                                                                                                                                  menguasai bidang agama, sosiologi, politik, dan bahkan militer.

                                                                                                                                                                  Muhadjir Effendy lahir di Madiun, Jawa Timur, pada tanggal 29 Juli 1956, putra keenam dari sembilan
                                                                                                                                                                  bersaudara keluarga Soeroja dan Sri Soebita. Pendidikan formalnya dimulai di SD Al-Islam Madiun dan
                                                                                                                                                                  selesai pada tahun 1968, kemudian Pendidikan Guru Agama Islam Negeri (PGAN) 6 tahun dan lulus
                                                                                                                                                                  pada tahun 1974. Ia melanjutkan kuliah di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang,
                                                                                                                                                                  yang kini berubah menjadi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dan memperoleh
                                                                                                                                                                  gelar Sarjana Muda (BA) pada tahun 1978. Gelar sarjana diperoleh di IKIP Negeri Malang, yang kini
                                                                                                                                                                  berubah menjadi Universitas Negeri Malang, pada tahun 1982. Pendidikan Strata 2 diselesaikan di
                                                                                                                                                                  Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) dan memperoleh gelar Magister Administrasi
                                                                                                                                                                  Publik (MAP) pada tahun 1996. Adapun pendidikan Strata 3 diselesaikan di Jurusan Ilmu-ilmu Sosial
                             Masa Jabatan                                                                                                                         Universitas  Airlangga  dan memperoleh gelar Doktor di Bidang  Sosiologi Militer dengan disertasi
                             27 Juli 2016 - sekarang                                                                                                              Pemahaman Tentang Profesionalisme Militer di Tingkat Elit TNI-AD. Selain Pendidikan formal, Muhadjir

                                                                                                                                                                  beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri, antara lain di Victoria University, British Columbia,
                                                                                                                                                                  Canada (1991), dan di National Defence University, Washington DC (1993).

                                                                                                                                                                  Sosok Muhadjir Effendy lekat dengan sebutan aktivis atau penggerak organisasi, bahkan hingga ketika
                                                                                                                                                                  menjadi seorang  pejabat  negara. Semasa  menjadi  pelajar dan  mahasiswa ia menjadi  aktivis Pelajar
                                                                                                                                                                  Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia juga berperan aktif dalam organisasi
                                                                                                                                                                  kemasyarakatan dan keagamaan modern, yakni Muhammadiyah, dan menjadi salah satu Pimpinan Pusat.
                                                                                                                                                                  Sesuai keahliannya, Muhadjir terpilih sebagai ketua yang membidangi pendidikan, yang membawahi lebih
                                                                                                                                                                  dari 170 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan ribuan Sekolah Dasar serta Sekolah Menengah
                                                                                                                                                                  Muhamadiyah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu keahlian lain yang dimiliki oleh
                                                                                                                                                                  Muhadjir adalah kemampuan dan produktivitas menulis. Banyak buku yang dihasilkan dan diterbitkannya,
                                                                                                                                                                  antara lain Dunia Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan serta Bunga Rampai Pendidikan. Muhadjir juga dikenal
                                                                                                                                                                  sebagai seorang kolumnis yang menyoroti masalah agama, pendidikan, sosial, politik, dan kemiliteran.

                                                                                                                                                                  Penempatannya sebagai Ketua Pendidikan Muhammadiyah telah diperkirakan banyak pihak, sebab
                                                                                                                                                                  sejak lama Muhadjir telah berkecimpung dalam dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Tinggi. Sebagai
                                                                                                                                                                  contoh, ia terlibat dalam pengelolaan salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang kini menjadi
                                                                                                                                                                  salah satu universitas Muhammadiyah terbaik di Indonesia dan perguruan tinggi swasta terunggul di
                                                                                                                                                                  Jawa Timur, yaitu UMM.

                                                                                                                                                                  Sebagian besar waktu kerja Muhadjir dihabiskan di UMM bersama dengan Prof. A Malik Fadjar, Prof
                                                                                                                                                                  Imam Suprayogo, Haji Sukiyanto (almarhum), dan Kiai Haji Abdullah Hasyim (almarhum). Muhadjir
                                                                                                                                                                  muda turut serta mengembangkan UMM, melanjutkan perjuangan generasi perintis sebelumnya,
                                                                                                                                                                  seperti Kiai Bedjo Darmoleksono, A. Gafar, K.H. Mohammad Goesti, Kapten Mohammad Tahir,
                                                                                                                                                                  Ali Sacheh, Suyuti Chalil, A. Masyhur Effendy, Amir Hamzah Wiryosukarto, Sofyan Aman, Profesor
                                                                                                                                                                  Masjfuk Zuhdi, Profesor Kasiram, dan sederet tokoh Muhammadiyah Malang lainnya.




                             500  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  501
   507   508   509   510   511   512   513   514   515   516   517