Page 507 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 507
Menteri Pendidikan Anies Baswedan
dan Kebudayaan menganggap penting
Anies Baswedan peran orang tua
mengunjungi SD dalam pendidikan.
Negeri Percobaan Rapat yang diadakan
2 di Sleman, dalam pada bulan Agustus
rangkaian Kunjungan 2013 ini secara
Kerja ke Yogyakarta khusus membahas
pada September tentang Pendidikan
2014 Orang Tua
(Sumber: Biro (Sumber: Biro
Komunikasi dan Komunikasi dan
Layanan Masyarakat, Layanan Masyarakat,
Sekretariat Jenderal, Sekretariat Jenderal,
Kementerian Kementerian
Pendidikan dan Pendidikan dan
Kebudayaan) Kebudayaan)
Anies Baswedan menggagas membentuk Direktorat Keayahbundaan untuk menguatkan peran orang tua menyenangkan. Untuk mendukung keadaan sekolah yang aman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dalam mendidik anak. Tujuan pembentukan direktorat ini untuk mengubah cara pendekatan orangtua juga menghapus adanya Masa Orientasi Sekolah (MOS), yang cenderung menjadi ajang “balas dendam”
dalam mendidik anak-anak mereka sesuai dengan karakternya, mengingat peran orang tua semakin kakak kelas terhadap adik kelas. MOS yang dilakukan oleh Siswa/OSIS digantikan oleh Pengenalan
berkurang karena kesibukan dalam dunia kerja. Konsep untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan Lingkungan Sekolah dari pihak sekolah untuk mengurangi perpeloncoan oleh kakak kelas.
15
pendidikan juga dilakukan secara terbuka pada publik mengenai kegiatan pendidikan yang dilaksanakan
oleh Kemdikbud. Anies membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka diri untuk Kebijakan pendidikan pada masa Anies Baswedan juga menyangkut pendidikan anak usia dini (PAUD).
berdialog secara terbuka dengan masyarakat. Melalui kegiatan “Kopi Darat” yang diselenggarakan Pendidikan pada anak usia dini menjadi bagian penting karena usia dini merupakan titik awal suatu
pendidikan. Karena pendidikan harus dimulai dari usia dini, maka PAUD di lingkungan Kementerian
secara teratur isu-isu pendidikan bisa dibicarakan bersama antara praktisi, masyarakat, dan pejabat Pendidikan dan Kebudayaan pun diubah sebagai percontohan PAUD terbaik yang dikenal dengan
kementerian. Untuk memberi tahu publik tentang kondisi pendidikan di tingkat nasional, provinsi, PAUD Km O.
21
ataupun kabupaten Anies membuat “Neraca Pendidikan”. Melalui laman yang dikelola Kemdikbud ini
masyarakat dapat memperoleh informasi tentang kinerja pendidikan. 16 Di samping itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melibatkan para tokoh yang dianggap mampu
menangani permasalahan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan tersebut menarik
Kegiatan untuk membentuk karakter bangsa juga ditunjukkan dengan menggagas program membaca mereka yang tidak terlibat secara langsung dalam dunia pendidikan namun mampu mengatasi masalah
sebelum masuk kelas. Untuk mempersiapkan calon pekerja yang kreatif dan inovatif, Anies menempuh dengan secara “lelang terbuka”. Hilmad Farid, seorang pegiat kebudayaan, merupakan salah satu
cara mengembangkan budaya baca di sekolah. Anak-anak diminta untuk membaca buku non-mata contoh hasil lelang terbuka untuk jabatan Direktur Jenderal Kebudayaan yang berasal dari Non-PNS.
pelajaran selama 15 menit setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai. Melalui pembiasaan ini diharapkan Di samping itu tercatat nama Catharina Girsang, mantan Jaksa KPK sekaligus Kabiro Hukum KPK,
anak-anak akan cinta membaca. Program tersebut dapat mendorong minat baca peserta didik untuk diangkat sebagai Staf Ahli bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan yang ditugaskan untuk meninjau
17
menghadapi persaingan dunia luar yang dirasakan cukup berat. Membaca buku non-mata pelajaran dan menyederhanakan berbagai aturan di Kemendikbud.
sangat penting untuk mengasah kreativitas siswa, sebab melalui bacaan fiksi ataupun nonfiksi ide-ide
anak akan muncul. Ide-ide kreatif ini akan membuat anak-anak menjadi insan yang inovatif saat mereka
memasuki dunia kerja. Selain itu Anies Baswedan juga mengikutsertakan keterlibatan para penulis
18
dan penerbit untuk turut serta terlibat dalam program peningkatan membaca ini. Upaya tersebut tidak
berhenti pada pembuatan Peraturan Menteri tentang pembiasaan membaca, tetapi juga mengajak para
penulis buku anak dan penerbit buku anak untuk memproduksi buku-buku bacaan yang baik. Anies
menyediakan anggaran pembelian buku melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 19
Maraknya kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
membuat program Sekolah Aman. Program ini berupaya menciptakan lingkungan belajar sesuai dengan
harapan peserta didik, orang tua, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan bakat dan keterampilan
sebagai masa persiapan masuk ke dunia kerja. Sekolah diwajibkan untuk mencantumkan sejumlah nomor
telepon yang dapat digunakan oleh para siswa untuk melakukan pengaduan atas tindak kekerasan
yang terjadi di lingkungan sekolah. Program sekolah aman ini juga merupakan salah satu perwujudan
20
pendidikan yang didasarkan pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Kampanye gerakan menggelorakan
kembali konsep Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara untuk membuat sekolah tempat yang
494 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018 495