Page 27 - Modul 7 Kebangkitan Nasional
P. 27
3) Nahdlatul Ulama (NU)
Gerakan modernisasi yang dipelopori
Muhammadiyah mendapat tantangan dari kelompok
Islam lain yang lebih bersifat konservatif dalam hal ilmu
pengetahuan, tetapi lebih terbuka (akulturatif) dalam hal
budaya lokal. Kelompok terakhir ini kemudian mendirikan Sumber :
www.rayhandesin.blogspot.com
Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926. Kelompok ini Gambar 7.9 K.H.
dipimpin oleh K.H. Hasyim Asyari. Tujuan pendirian Hasyim Asyari
pendiri Nahlatul
organisasi ini adalah mempertahankan kepentingan kaum Ulama (NU).
muslim tradisional. Organisasi ini dengan cepat mendapat sambutan dari
rakyat Indonesia, khususnya di Jawad an Kalimantan Selatan. Pada tahun
1942, organisasi NU mempunyai 120 cabang di Jawa dan Kalimantan
Selatan. (N.Suparno,T.D. Haryo Tamtomo,2016:192)
c. Organisasi Pergerakan yang Bersifat Nasional
1) Indische Partij (IP)
Indische Partij (IP) adalah partai politik pertama di Indonesia. Pendiri
IP yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai, yakni E.F.E. Douwes
Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr Cipto
Mangunkusumo. Indische
Partij dideklarasikan tanggal
25 Desember 1912. Tujuan IP
sangat jelas, yakni
mengembangkan semangat
nasionalisme bangsa
Indonesia. Keanggotaannya
pun terbuka bagi semua
golongan tanpa memandang Gambar 7. 10 Tiga Serangkai
Sumber : Buku PR IPS Kelas VIII,2020
suku, agama, dan ras.
2) Perhimpunan Indonesia (PI)
Semula bernama Indische Vereeniging, PI didirikan oleh orang-orang
Indonesia di Belanda pada tahun 1908. Pada tahun 1922, Indische
Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging dengan
kegiatan utama politik. Pada tahun 1925 berubah menjadi Perhimpunan
Indonesia (PI). Nama majalahnya Hindia Putra, yang kemudian berubah
menjadi Indonesia Merdeka.
19