Page 17 - Komunikasi Pendidikan
P. 17

komunikasinya.  Dalam  masyarakat  yang  berkomunikasi


                        konteks tinggi, makna dari pesan yang disampaikannya terkait


                        dengan konteks fisik seperti ekpresi wajah, nada suara dan

                        gerak tubuh. Karena itu, pesanverbal tidak banyak membawa


                        informasi,  apalagi  kebanyakan  orang  hanya  menyampaikan

                        informasi  secara  tersirat  apa  yang  hendak  disampaikannya.


                        Gaya komunikasi pada msayarakat berbudaya konteks tinggi


                        ini  berkomunikasi  lebih  banyak  untuk  menjaga  dan


                        memperkokoh  relasi.  Misalnya,  kita  mengenal  kebiasaan

                        berbicara  berputar-putar  sebelum  masuk  kepokok  masalah


                        ditengah  masyarakat  kita.  Bahkan,  kita  biasa  menggunakan

                        peribahasa yang pemaknaannya bukan pada apa yang tersurat


                        melainkan  pada  apa  yng  tersirat.  Pemaknaan  pada  apa  yang


                        tersirat  itu  sangat  bergantung  konteks,  karena  itu  disebut

                        konteks tinggi.



                               Sebenarnya  konteks  komunikasi  tinggi  dan  rendah  itu


                        danya salah satu dimensi dari sekian banyak budaya. Para ahli

                        komunikasi  banyak  merujuk  pada  dimensi  budaya  yang


                        dikembangkan Hofstede dimensi budaya tersebut meliputi:



                           1.  Individualisme-kolektivisme. Individualisme ini ditandai

                               dengan  ikatan  sosial  yang  relatif  longgar  dan  orang
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22