Page 11 - Maria Teresa Rahel Naibaho (2014031018) - E book Pengelolaan SDA
P. 11
hutan dengan tumbuhan bawah yang jarang. Hanya ditemukan sedikit jenis vegetasi
yang telah beradaptasi dengan lingkungan yang beriklim ekstrim, hal ini barangkali
terkait dengan kondisi tanah yang miskin hara dengan jenis tanah berbatu (litosol). Di
Indonesia banyak ditemui hutan Sub Montana, Montana dan Sub Alpin, salah satunya
adalah di Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango (TNGP) di Jawa.
Sumber:
https://yusupesuy.files.wordpress.com/
Gambar 6 Penampang Hutan Sub Montana dan Montana
3) Hutan Sabana
Sabana merupakan padang rumput dan semak yang terpencar di antara rerumputan,
serta merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Di beberapa
daerah yang tidak begitu kering, sabana terjadi karena keadaan tanah dan atau
kebakaran yang berulang. Menurut Mackinnon (1991, dalam Gunaryadi dkk.1996),
kawasan sabana pada umumnya kurang terancam oleh eksploitasi ekonomi
dibandingkan hutan hujan, meskipun demikian sabana kadang-kadang mendapat
tekanan berupa penggembalaan ternak dan penggunaan pertanian lainnya. Sabana
memiliki produktivitas dan daya dukung terhadap kebutuhan pakan satwa dan juga
memiliki potensi simpanan karbon pada tiga tipe sabana yakni sabana Huek
(Eucalyptus alba), sabana Lontar (Borrasus flabellifer) dan sabana Gewang (Corypha
utan).
Sumber:
https://alidesta.files.wordpress.com/
Gambar 7 Sabana di Sumba Nusa Tenggara Timur
Sebaran Kayu dan Pemanfaatan Hasil Hutan di Indonesia
Kayu merupakan hasil utama dari potensi hutan di Indonesia. Berikut ini adalah sebaran-
sebaran beberapa jenis kayu di Indonesia.
1) Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan terutama di Papua. Sulawesi. dan Kalimantan.
E-Book Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia Page 8