Page 124 - UKBM-B. Indonesia-smt 3-dikonversi_Neat
P. 124

BIN – 3.9/ 4.9/ 3 / 1.1







                        Pembawa  acara  naik  lagi  ke  atas  panggung  dan  meminta  dua  penonton  maju  ke
                        depan, meminta pendapat mereka tentang pertunjukan tadi.

                               Aku  mengajak  perempuan  itu  menjauh  dari  ingar-bingar  panggung.  Aku
                        mengambil  dua  botol  teh  dingin  dan  membayar  semuanya  dengan  uang  50  ribu
                        rupiah.  Seraya  memberikan  satu  botol  kepada  perempuan  itu  aku  menyebutkan
                        namaku, dia juga.

                        “Bagaimana  penilaianmu  terhadap  pertunjukan  tadi?”  tanyaku  tidak  ingin
                        kehilangan kesempatan mengobrol dengannya.

                        “Jujur,  aku  tidak  terlalu menikmatinya.”  Dia  kelihatan  agak  kaku.  “Maksudku,  aku
                        tidak bisa menilainya secara objektif.”

                        “Kau terlihat tegang.”


                               Dia  meminum  teh  botol  beberapa  tegukan.  “Laki-laki  yang  tadi
                        mementaskan monolog adalah mantan suamiku. Dulu kami sama-sama bergabung
                        dalam satu kelompok teater.”

                               Aku menelan ludah. “Saat masih bersama-sama kami kerap bertengkar dan
                        itu  dipicu  oleh  kebutuhan-kebutuhan  keluarga.  Dua  tahun  yang  lalu  kami
                        memutuskan  bercerai.  Kadang,  masalah  ekonomi  menjadi  sebab  bercerainya
                        sepasang suami-istri.”


                        Kami  terus  berbincang  hingga  sebuah  mobil  datang  menjemputnya.  Sepeninggal
                        perempuan itu aku kembali ke depan panggung, duduk menopang dagu, menunggu
                        Nor Agus membacakan puisinya.

                        TENTANG PENULIS


                        LATIF FIANTO. Lahir di Sumenep. Cerpennya, “Kota Agats”, juara 3 Festival Sastra
                        Islam  Nasional,  FLP  Makasar,  2015.  “Perempuan  yang  Berdiri  Sepanjang  Waktu”
                        masuk  sepuluh  pemenang  Lomba  Cerpen  Kisah-Kisah  Kota  Lama  Semarang,  2016.
                        Novel pertamanya Batas Sepasang Kekasih (Basabasi, 2018).


                        Pertanyaan

                        1. Adakah relevasi cerpen tersebut dengan kehidupan manusia di jaman ini ?


                        2.  Sebutkanlah unsur unsur pembangun cerita pendek tersebut !

                        3.  Sebutkanlah nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen tersebut !

                        4.  Ceritakan kembali cerpen tersebut dengan bahasamu sendiri !








                                                              124
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129