Page 464 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 464
Penilaian keterampilan berbahasa yang kedua adalah keterampilan berbicara. Teknik
penilaian yang dapat digunakan yaitu: (1) mengucapkan huruf, nama, dan keadaan; (2)
menceritakan kembali dialog, cerita, peristiwa yang didengar atau yang dibaca; (3) menceritakan
gambar; (4) melakukan wawancara; (5) menyampaikan pengalaman, peristiwa, ilmu pengetahuan
secara lisan; (6) menjawab pertanyaan sederhana dan komplek; (7) bermain peran. Penilaian
keterampilan berbicara dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya penilaian jawaban
terbatas, teknik terbimbing, dan wawancara (Madsen, 1983:12) tentu saja semua itu dilaksanakan
secara lisan dan individual.
Penilaian keterampilan berbahasa yang ketiga adalah keterampilan menulis. Teknik penilaian
yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan membaca yaitu: (1) membaca dengan lafal
dan intonasi yang tepat; (2) menjawab pertanyaan-pertanyaan; (3) menyimpulkan tema dan unsur-
unsur lainnya dari cerita yang dibaca; (4) mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menyimpulkan
bahan bacaan; (5) menentukan kata sulit, umum, dan khusus Penilaian keterampilan berbahasa
yang pertama adalah keterampilan menyimak. Teknik penilaian yang dapat dilakukan, yaitu: (1)
menyebutkan/menuliskan kembali suatu informasi sederhana (fonem, nama sesuatu, jumlah,
keadaan sesuatu, peristiwa, dan lain-lain); (2) menyebutkan/menuliskan kembali deskripsi atau
uraian suatu peristiwa, benda, keadaan, sebab akibat, dan lain-lain; (3) menyebutkan/menuliskan
kembali suatu hal (kelahiran, pengalaman kawan kawan, dan lain-lain); (4)
menyebutkan/menuliskan kembali suatu cerita; (5) menyimpulkan suatu percakapan; (6)
menjawab suatu pertanyaan dari suatu soal (objektif, essay berstruktur, atau esai bebas); (7)
menyimpulkan tema dan unsur-unsur lainnya dari sebuah cerita; (8) memperbaiki ucapan-ucapan
yang salah yang tidak sesuai.
Penilaian keterampilan berbahasa yang kedua adalah keterampilan berbicara. Teknik
penilaian yang dapat digunakan yaitu: (1) mengucapkan huruf, nama, dan keadaan; (2)
menceritakan kembali dialog, cerita, peristiwa yang didengar atau yang dibaca; (3) menceritakan
gambar; (4) melakukan wawancara; (5) menyampaikan pengalaman, peristiwa, ilmu pengetahuan
secara lisan; (6) menjawab pertanyaan sederhana dan komplek; (7) bermain peran. Penilaian
keterampilan berbicara dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya penilaian jawaban
terbatas, teknik terbimbing, dan wawancara (Madsen, 1983:12) tentu saja semua itu dilaksanakan
secara lisan dan individual.
Penilaian keterampilan berbahasa yang ketiga adalah keterampilan menulis. Teknik
penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan membaca yaitu: (1) membaca
dengan lafal dan intonasi yang tepat; (2) menjawab pertanyaan-pertanyaan; (3) menyimpulkan
tema dan unsur-unsur lainnya dari cerita yang dibaca; (4) mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan
menyimpulkan bahan bacaan; (5) menentukan kata sulit, umum, dan khusus homonim, homofon,
hiponim, sinonim, dan antonim; (6) melengkapi bagian bagian tertentu dari bacaan yang sengaja
dihilangkan (teknik klose); dan (7) menyusun kembali rangkaian informasi yang kurang tepat dari
suatu bacaan.
Penilaian keterampilan berbahasa terakhir adalah keterampilan menulis. Teknik penilaian
yang dapat digunakan yaitu: (1) menulis huruf, nama, peristiwa, dan keadaan yang
diperdengarkan, diperlihatkan, dan bicara; (2) menyampaikan kembali secara tertulis suatu cerita,
dialog, peristiwa yang didengar atau dibaca. (3) menuliskan cerita berdasarkan gambar atau
rangkaian gambar; (4) melaporkan pengalaman, peristiwa, pekerjaan, atau perjalanan secara tulis;
(5) menjawab pertanyaan sederhana atau komplek secara tulis; (6) membuat karangan
berdasarkan tema tertentu; (7) menggunakan ejaan dan tanda baca secara tetap.
D. SIMPULAN
455