Page 462 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 462
Penilaian autentik mata pelajaran bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar difokuskan
pada aspek kompetensi sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan kompetensi keterampilan
(psikomotor). Selain itu, variasi instrumen atau bahan evaluasi harus memperhatikan input
(penilaian pada awal pembelajaran), proses (penilaian selama pembelajaran), dan output
(penilaian setelah pembelajaran).
Penilaian kognitif (sikap) merupakan bentuk penilaian yang berkaitan dengan pandangan,
pikiran, dan perasaan peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam
implementasinya, penilaian kompetensi sikap atau afektif dapat dilakukan melalui observasi,
penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer review) oleh peserta didik yang didapatkan dari
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai pedoman. Selain itu, penilaian
kompetensi sikap atau afektif dapat dilakukan melalui jurnal berupa catatan pendidik. Penilaian
menggunakan teknik pengamatan juga bisa dilakukan dalam menentukan baik buruknya
pandangan peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil bisa didapatkan dari
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan tes, hasil observasi, dan wawancara. Semakin
baik pengungkapan, penerimaan dan reaksi peserta didik, maka semakin positif sikap mereka
terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, begitu juga sebaliknya Penilaian autentik selanjutnya
adalah penilaian pengetahuan atau kognitif. Penilaian ini dapat diartikan sebagai penilaian potensi
intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi. Teknik penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat
dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Instrumen penilaian pada tes tertulis
haruslah disertai dengan kunci jawaban serta pedoman penilaian. Selain itu, instrumen penilaian
pada penugasan harus disertai dengan penyampaian indikator dan daftar penilaian untuk setiap
tahapan proses penugasan. Dalam implementasinya, pendidik dapat menggunakan Teknik
penilaian tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Berikut ini adalah beberapa teknik penilaian melalui tes dengan memperhatikan aspek-
aspek penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia seperti tes bunyi bahasa, tes kosa kata, dan
tata bahasa. Dalam implementasinya, tes bunyi bahasa dapat menggunakan teknik membedakan
bunyi bahasa (teras-teras), melafalkan fonem-fonem, melafalkan kata dan pasangan kata, dan
melafalkan rangkaian kata dan kalimat. Selanjutnya ada penilaian kosakata. Pada
Implementasinya, tes kosakata bisa menggunakan soal dalam bentuk objektif pilihan ganda, selain
itu bisa pula menggunakan bentuk isian. Bentuk tes kosakata antara lain: sinonim, antonim,
memperagakan, mencari padanannya, definisi atau parafrase, melengkapi kalimat, dan gambar.
Dan yang terakhir ada penilaian tata bahasa (sintaksis), dalam implementasinya dapat digunakan
dalam bentuk penilaian tata bahasa dapat disusun dalam bentuk esai, pilihan ganda, tes
melengkapi, dan tes jawaban pendek.
Penilaian autentik terakhir adalah penilaian keterampilan atau psikomotor, penilaian
keterampilan ini merupakan penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik untuk menilai
seberapa jauh tingkat pencapaian SKL, KI, dan KD khusus dalam dimensi keterampilan.
Tabel 1. Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan atau Psikomotor
No Teknik penilaian Instrument penilaian
1 Penilaian melalui praktik adalah penilaian yang Daftar cek (check-list) bertujuan
menuntut respon berupa keterampilan melakukan supaya peserta didik
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan mendapatkan nilai apabila
kompetensi. Tes praktik dilakukan dengan kriteria penguasaan kompetensi
tertentu dapat diamati oleh
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan pendidik. Kelebihannya, praktis
sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai digunakan untuk mengamati
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta peserta didik dalam jumlah
didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di besar. Kekurangannya, nilai
453