Page 26 - LENGKAP REVIEW MATERI AJAR BERBASIS PBL MODUL 2 KB 4 _NI KADEK MITA DEWI,S.Pd
P. 26
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
Gambar 18 Rumus Segitiga
Sumber : www.google.com
Untuk pola yang ini, jumlah lingkaran yang membentuk bangun segitiga
merupakan pola bilangan segitiga. Di suku pertama terdapat 1 lingkaran
yang merupakan suku pertama pola bilangan segitiga. Di suku kedua terdapat
3 lingkaran yang merupakan suku kedua dari pola bilangan segitiga, dan
begitupun seterusnya. Juga bisa menggunakan rumusnya agar lebih mudah
mengerjakannya. Berikut merupakan pola bilangan segitiga: 1, 3, 6, 10, 15,
21, 28, 36, 55, ...
d) Pola bilangan Fibonacci
Matematikawan Italia yang bernama Leonardo da Pisa telah menemukan
pola bilangan Fibonacci. Perhatikan contoh pola bilangan Fibonacci berikut ini:
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, …. Informasi apa yang dapat Anda peroleh
dari bilangan-bilangan tersebut? Informasi yang Anda peroleh dari barisan
bilangan tersebut adalah suku ke-3 merupakan hasil penjumlahan dari suku ke-1
dan suku ke-2, suku ke-4 merupakan hasil penjumlahan dari suku ke-2 dan suku
ke-3, dan seterusnya. Dengan kata lain pada pola bilangan Fibonacci sebuah suku
tertentu merupakan penjumlahan dari dua suku sebelumnya, dapat ditulis
dengan:
.
= − 1 + − 2
Catatan: = suku ke-n.
Untuk mengetahui pemahaman kalian sejauh mana, maka,
buatlah bilangan-bilangan yang mengikuti pola bilangan Fibonacci?
e) Barisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan deret dalam matematika memiliki manfaat yang banyak dalam
kehidupan sehari-hari. Ketika ingin menjadi seorang pengusaha misalnya,
perkembangan usaha yang konstan dari waktu ke waktu mengikuti baris hitung.
Anda jadi bisa memprediksikan skala keuntungan dan kerugiannya.
Secara umum, barisan itu artinya sebuah daftar bilangan yang
mengurut dari kiri ke kanan. Setiap urutan bilangan juga memiliki karakteristik
atau pola tertentu. Setiap bilangan yang ada pada barisan, merupakan suku dalam
barisan itu sendiri.
23