Page 17 - Sejarah Wajib-Kemaharajaan VOC
P. 17
1740 - Terdapat 2.500 rumah orang Tionghoa di dalam tembok Batavia sedangkan
jumlah orang Tionghoa di kota dan daerah sekitarnya diperkirakan 15.000 jiwa. Jumlah
ini setidak-tidaknya merupakan 17% dari keseluruhan penduduk di daerah terebut. Ada
kemungkinan bahwa orang-orang Tionghoa sebenarnya merupakan unsur penduduk yang
lebih besar jumlahnya. Ada pula orang-orang Tionghoa di kota-kota pelabuhan Jawa dan
Kartasura walaupun jumlahnya hanya sedikit.
1740 - Terjadi penangkapan terhadap orang Tionghoa, tidak kurang 1.000 orang
Tionghoa dipenjarakan. Orang Tionghoa menjadi gelisah lebih-lebih setelah sering terjadi
penangkapan, penyiksaan, dan perampasan hak milik Tionghoa.
4 Februari 1740 - Segerombolan orang Tionghoa melakukan pemberontakan dan
penyerbuan pos penjagaan untuk membebaskan bangsanya yang ditahan.
Juni 1740 - Kompeni Belanda mengeluarkan lagi peraturan bahwa semua orang
Tionghoa yang tidak memiliki izin tinggal akan ditangkapdan diangkut ke Sailan.
Peraturan ini dilaksanakan dengan sewenang-wenang.
September 1740 - Tersiar berita bahwa segerombolan orang Tionghoa di daerah
pedesaan sekitar Batavia bergerak mendekati pintu gerbang Batavia. Mr. Cornelis di
Tangerang dan de Qual di Bekasi, memerintahkan memperkuat pos-pos penjagaan.
7 Oktober 1740 - Pasukan bantuan yang dikirim ke Tangerang oleh pemerintah kolonial
diserang oleh gerombolan Tionghoa, sebagian besar dari pasukan tersebut tewas.
Oktober 1740 - Berdasarkan bukti yang didapatkan VOC menarik kesimpulan bahwa
orang-orang Tionghoa sedang merencanakan sebuah pemberontakan.
8 Oktober 1740 - Kompeni Belanda mengeluarkan maklumat, antara lain perintah
menyerahkan senjata kepada kompeni. Jam malam diadakan.
9 Oktober 1740 - Dimulainya pembunuhan terhadap orang Tionghoa secara besar-
besaran. Yang banyak melakukan pembunuhan ini adalah orang-orang Eropa dan para
budak. Dan pada akhirnya ada sekitar 10.000 orang Tionghoa yang tewas. Perkampungan
16