Page 15 - Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia
P. 15
Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif pada tahun 2017 sebesar 61,33%.
Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat pada Nusa Tenggara Barat
(87,35%), sedangkan persentase terendah terdapat pada Papua (15,32%). Masih ada 19 provinsi
yang di bawah angka nasional. Oleh karena itu, sosialisasi tentang manfaat dan pentingnya ASI
eksklusif masih perlu ditingkatkan.
Gambar 15. Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif Menurut Provinsi Tahun 2017
Indonesia 61.33
NTB 87.35
Sulawesi Barat 80.46
NTT 79.45
Jawa Timur 76.01
Sulawesi Selatan 75.45
DI Yogyakarta 75.04
Jambi 70.61
Sumatera Barat 68.32
DKI Jakarta 67.40
Bengkulu 65.66
Lampung 64.98
Sulawesi Tenggara 64.05
Maluku Utara 63.60
Kalimantan Barat 62.73
Bali 61.61
Sumatera Selatan 60.36
Kepulauan Bangka Belitung 59.13
Kalimantan Tengah 58.11
Kalimantan Timur 58.06
Riau 57.65
Sulawesi Tengah 56.61
Jawa Barat 55.40
Jawa Tengah 54.40
Aceh 54.29
Kalimantan Selatan 53.68
Kalimantan Utara 52.93
Gorontalo 47.69
Sumatera Utara 45.74
Kepulauan Riau 44.42
Sulawesi Utara 36.93
Banten 35.87
Maluku 30.02
Papua 24.65
Papua Barat 15.32
0 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00
Sumber: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, 2017
Asupan zat gizi pada balita sangat penting dalam mendukung pertumbuhan sesuai dengan
grafik pertumbuhannya agar tidak terjadi gagal tumbuh (growth faltering) yang dapat menye-
babkan stunting. Pada tahun 2017, 43,2% balita di Indonesia mengalami defisit energi dan 28,5%
mengalami defisit ringan. Untuk kecukupan protein, 31,9% balita mengalami defisit protein dan
14,5% mengalami defisit ringan.
Gambar 16. Persentase Kecukupan Energi dan Protein pada Balita
di Indonesia Tahun 2017
Energi Protein
28.4 18.8
43.2 53.6
28.5 14.5
Defisit Defisit Ringan Cukup Cukup Defisit Defisit Ringan
Sumber: Pemantauan Status Gizi, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, 2017
Untuk memenuhi kecukupan gizi pada balita, telah ditetapkan program pemberian makanan
tambahan (PMT) khususnya untuk balita kurus berupa PMT lokal maupun PMT pabrikan yaitu
biskuit MT balita. Jika berat badan telah sesuai dengan perhitungan berat badan menurut tinggi
badan, maka MT balita kurus dapat dihentikan dan dilanjutkan dengan makanan keluarga gizi
seimbang.
9 Cegah Stunting, itu Penting.