Page 28 - Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia
P. 28

meningkatnya prevalensi stunting, ada proses gagal tumbuh yang kejadiannya diawali pada
        kehamilan, sebagai dampak kurangnya asupan gizi sebelum dan selama kehamilan.
        Amanat ketahanan pangan di Indonesia adalah dari UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan,
        dan juga UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

        Pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, disebutkan antara lain:
        1.  Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban meningkatkan pemenuhan kuantitas
            dan kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui:  a) penetapan target pencapaian angka
            konsumsi pangan per kapita pertahun sesuai dengan angka kecukupan gizi;  b) penyediaan
            pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, dan tidak bertentangan dengan agama,
            keyakinan, dan budaya masyarakat; dan c). pengembangan pengetahuan dan kemampuan
            masyarakat dalam pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, bermutu, dan
            aman;
        2.  Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban mewujudkan penganekaragaman
            konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat,
            aktif, dan produktif;
        3.  Penganekaragaman konsumsi pangan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
            dan membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman
            serta sesuai dengan potensi dan kearifan lokal;
        4.  Penganekaragaman      konsumsi    pangan    dilakukan   dengan:   a)   mempromosikan
            penganekaragaman konsumsi pangan; b) meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
            masyarakat untuk mengonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang;
            c) meningkatkan keterampilan dalam pengembangan olahan pangan lokal; dan  d)
            mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi tepat guna untuk pengolahan pangan
            lokal;
        5.  Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang gizi untuk perbaikan status gizi masyarakat.
            Kebijakan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui: a) penetapan
            persyaratan perbaikan atau pengayaan gizi pangan tertentu yang diedarkan apabila terjadi
            kekurangan atau penurunan status gizi masyarakat;  b) penetapan persyaratan khusus
            mengenai komposisi pangan untuk meningkatkan kandungan gizi pangan olahan tertentu
            yang diperdagangkan; c) pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita,
            dan kelompok rawan gizi lainnya; dan  d) peningkatan konsumsi pangan hasil produk ternak,
            ikan, sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian lokal;
        6.  Pemerintah dan pemerintah daerah menyusun Rencana Aksi Pangan dan Gizi setiap 5 (lima)
            tahun.

        Pada Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan terkait dengan ketahanan
        pangan tingkat keluarga, tertulis sebagai berikut:
        1.  Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan
            masyarakat, melalui antara lain a) perbaikan pola konsumsi makanan, dan b) peningkatan
            akses dan mutu pelayanan gizi;
        2.  Pemerintah bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga miskin dan dalam
            keadaan darurat;
        3.  Pemerintah juga bertanggung jawab terhadap pendidikan dan informasi yang benar tentang
            gizi kepada masyarakat. (Bab VIII, Pasal 142; ayat 3 UU 36/2009).

        Dari amanat tersebut masih banyak yang belum terpenuhi, jika memperhatikan fakta yang ada
        seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, seperti terkait masih banyaknya antara lain ibu hamil
        yang asupannya defisit dari sisi energi dan protein.

        Beberapa program yang terekam dari lapangan dan sudah dilaksanakan antara lain: 1) Beras
        Miskin (Raskin)/Beras Sejahtera (Rastra) (Bulog); 2) Bantuan Pangan Non Tunai (Kementerian
        Sosial); 3) Program Keluarga Harapan/PKH (Kementerian  Sosial); 4) Pemberian  Makanan
        Tambahan/PMT ibu hamil (Kementerian Kesehatan); 5) Bantuan pangan asal sumber lain (Pemda,
        LSM, dan lain-lain).

        Cegah Stunting, itu Penting.                                                           22
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33