Page 19 - 19416241053_Yudianto Ibnu Prasetio_E-Modul Fix
P. 19
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada perekonomian
Indonesia dilihat dari sisi Produk Domestik Bruto (PDB). Sampai dengan tahun 2013,
kontribusi sektor ini berada pada urutan kedua setelah sektor Industri Pengolahan.
Meskipun demikian, dari waktu ke waktukontribusi sektor pertanian terus menurun. Jika
pada tahun 2003 share sektor ini sebesar 15,2 persen, maka pada tahun 2013 turun menjadi
14,4 persen. Di sisi lain, kontribusi sektor jasa-jasa terus meningkat. Hal ini
menggambarkan transformasi ekonomi Indonesia di mana kontribusi sektor-sektor primer
menurun dan digantikan dengan peningkatan sektor sekunder dan tersier.
Penurunan kontribusi sektor pertanian terutama dipicu oleh penurunan peran subsektor
tanaman pangan. Selama 10 tahun terakhir, peran subsektor yang banyak diminati rumah
tangga pertanian ini menurun dari sekitar 52 persen menjadi 47 persen dari total PDB
pertanian Indonesia. Di sisi lain, peran subsektor perikanan meningkat cukup signifikan
dari 15 persen pada tahun 2003 menjadi 22 persen pada tahun 2013. Peningkatan peran
subsektor ini memberikan harapan bagi keberlangsungan pertanian Indonesia karena
sebagai negara kepulauan potensi bahari sangatlah menjanjikan. Selain tanaman pangan
dan perikanan, subsektor perkebunan memberikan kontribusi yang berarti bagi
perekonomian Indonesia.
Meskipun kontribusi sektor ini hanya sebesar 13 persen dari PDB pertanian, namun
ekspornya mengalami surplus. Di tengah terjadinya defisit perdagangan luar negeri
Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini, komoditas perkebunan justru mengalami
surplus. Meski kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia kurang dari
20 persen, sektor ini terbukti masih mampu menjadi andalan. Selain itu sangatlah beralasan
untuk tetap menjadikan sektor ini sebagai andalan perekonomian Indonesia. Terlebih lagi
jika dilihat dari perannya dalam penyerapan tenaga kerja.
Kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian Sumatera relatif stagnan dalam kurun
2000-2012. Penelaahan lebih dalam memperlihatkan bahwa perkebunan merupakan
subsektor pertanian yang memiliki denyut paling menggairahkan. Kontribusi ekonomi dari
subsektor ini menunjukkan kecenderungan terus meningkat, sementara subsektor-
subsektor lain justru semakin tergerus kontribusinya.
Hasil Sensus Pertanian 2003 dan 2013 juga memperlihatkan bahwa rumah tangga usaha
perkebunan di kawasan Sumatera justru meningkat, walaupun jumlah rumah tangga usaha
pertanian secara keseluruhan cenderung menurun. Gairah usaha perkebunan di Sumatera
juga diindikasikan oleh meningkatnya jumlah perusahaan pertanian di subsektor ini.
MODUL PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VIII 16