Page 20 - 19416241053_Yudianto Ibnu Prasetio_E-Modul Fix
P. 20

Bagi masyarakat Sumatera, subsektor perkebunan terbukti merupakan lapangan usaha

                   yang paling menarik dibandingkan dengan subsektor-subsektor pertanian lainnya. Sensus
                   Pertanian 2013 mencatat bahwa jumlah petani di subsektor perkebunan merupakan yang

                   terbesar, yaitu sekitar 5,1 juta orang. Diikuti oleh tiga subsektor yang jumlah petaninya
                   relatif banyak, yaitu tanaman pangan (3,6 juta orang), peternakan (2,4 juta orang), dan

                   hortikultura (2,0 juta orang). Sensus Pertanian 2013 mencatat bahwa sebagian besar rumah

                   tangga usaha perkebunan di Sumatera mengusahakan tanaman tahunan. Terdapat sekitar
                   4,56  juta  rumah  tangga  yang  mengusahakan  tanaman  tahunan,  sementara  yang

                   mengusahakan tanaman semusim hanya sekitar 39,16 ribu rumah tangga.
                       Sebagian  besar  rumah  tangga  usaha  perkebunan  tanaman  tahunan  di  Sumatera

                   mengusahakan tanaman karet. Terdapat sekitar 2,0 juta rumah tangga yang mengusahakan

                   tanaman karet. Jumlah ini relative besar, dan merupakan sekitar 43 persen dari seluruh
                   rumah  tangga  usaha  perkebunan  tanaman  tahunan  di  Sumatera.  Jenis-jenis  tanaman

                   perkebunan tahunan lain yang relatif banyak digeluti di Sumatera adalah kelapa sawit (1,2
                   juta rumah tangga), kelapa (895 ribu rumah tangga), kakao (873,9 ribu rumah tangga), dan

                   kopi  (781,9  ribu  rumah  tangga).  Sebaran  jumlah  pohon/lajar/rumpun  kelima  tanaman
                   perkebunan tahunan tersebut juga mengikuti pola yang sama.

                       Rumah  tangga  usaha  tanaman  karet  terkonsentrasi  di  Sumatera  Selatan,  Sumatera

                   Utara, dan Lampung. Sedangkan konsentrasi rumah tangga usaha tanaman kelapa sawit
                   adalah di Sumatera Utara, Riau, dan Jambi. Tanaman kelapa banyak diusahakan oleh rumah

                   tangga  di  Provinsi  Lampung,  Sumatera  Barat,  dan  Sumatera  Utara.  Tanaman  kakao
                   agaknya memiliki daya tarik yang jauh lebih besar bagi masyarakat petani di Lampung

                   dibandingkan dengan petani di provinsi lain. Rumah tangga usaha tanaman kakao juga

                   terkonsentrasi di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Rumah tangga tanaman kopi
                   terkonsentrasi di Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

                       Beberapa  komoditas  perkebunan  dominan  diusahakan  di  Sumatera.  Jumlah  rumah
                   tangga usaha kelapa sawit, karet, pinang/jambe, lada, dan kayu manis di Sumatera ternyata

                   merupakan  separuh  lebih  dari  rumah  tangga  usaha  sejenis  di  Indonesia.  Bahkan  jika

                   diperhatikan  jumlah  pohon/lajar/rumpun  dari  tanaman  tersebut  terdapat  beberapa  jenis
                   tanaman yang proporsinya cukup besar. Jumlah tanaman gambir dan kayu manis, misalnya,

                   proporsinya merupakan 90 persen lebih dari seluruh jumlah tanaman di Indonesia.
                       Potensi  sektor  pertanian  di  Pulau  Jawa  masih  sangat  besar  dibandingkan  wilayah

                   lainnya. Meskipun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian menempati



                                             MODUL PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VIII  17
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25