Page 9 - E-Modul Listrik Dinamis Kelas IX
P. 9
109
Listrik Dinamis
V Grafik tersebut menunjukkan kepada kita
(volt) bahwa semakin besar tegangan yang
diberikan di ujung-ujung suatu penghantar,
maka kuat arus yang mengalir di dalam
penghantar tersebut akan semakin besar.
Perbandingan antara tegangan dan kuat
arus pada suatu penghantar adalah selalu
I tetap. Sesungguhnya hasil percobaan
(ampere) tersebut, telah ditemukan oleh George
Simon Ohm yang kemudian disebut sebagai
Gambar 9-8. Grafik V-I sebuah Hukum Ohm sebagai berikut :
peralatan listrik
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar listrik adalah sebanding
dengan selisih potensial ujung-ujung penghantar tersebut” (asalkan suhu
penghantar selalu tetap).
Karena perbandingan selisih potensial dan kuat arus yang mengalir
dalam suatu penghantar selalu tetap, maka dapat di tuliskan :
V kons tan
I
Konstanta itulah yang kemudian secara fisis ditafsirkan sebagai hambatan listrik
dari penghantar tersebut, diberi simbol R (Resistance). Dengan demikian
bentuk persamaan Hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut :
I V
R
I
V Atau : V I .R ....................... (9-2)
Gambar 9-9. Tegangan dan kuat arus pada
hambatan
Dengan : V = selisih potensial, satuanya volt (V)
I = kuat arus, satuannya ampere (A)
-1
R = hambatan, satuannya volt per ampere atau ohm(V.A = Ω)
Berdasarkan Hukum Ohm, maka definisi besar hambatan 1 ohm dapat
dinyatakan sebagai berikut :
“Suatu penghantar dikatakan memiliki hambatan sebesar 1 ohm, jika
pada saat ujung-ujung penghantar diberi tegangan sebesar 1 volt, besar
kuat arus yang mengalir dalam penghantar tersebut adalah 1 ampere”
Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 109