Page 32 - buku 1 Asal Usul Tanjung Penyusuk
P. 32
Ratu Malika menoleh mencari arah suara dan
menemukan Dayang Biru memandangnya dengan
tatapan penuh pertanyaan.
“Tuanku, mengapa berdiri mematung saja? Ayo,
kita teruskan perjalanan. Hamba sudah mendapat buah
kepayang yang diperlukan.” Dayang Biru menggamit
lengan Ratu Malika, tetapi gerakannya terhenti seketika.
“Sebentar-sebentar. Saya hendak berpamitan
kepada kakek,” kata Ratu Malika sambil celingak-celinguk
seperti mencari sesuatu. Wajahnya menampakkan
ekspresi kebingungan.
Dayang Biru memandang dengan penuh selidik.
“Tuanku mencari siapa? Sedari tadi hamba tak melihat
siapa-siapa di sini selain Tuanku yang sedang berdiri
diam mematung saja.”
“Di sini. Di sini tadi ada seorang kakek-kakek
berpakaian serbaputih. Aku berbicara dengannya tadi.
Apakah engkau tak melihatnya, wahai Dayang?” Ratu
Malika bertanya sembari memandang Dayang Biru
dengan tatapan tak percaya.
22