Page 50 - buku 1 Asal Usul Tanjung Penyusuk
P. 50
di mana. Begitu pula bantal-bantal yang berceceran
di bawah ranjang. Mungkin Putri Komala memimpikan
peperangan setiap malam sehingga membuat keadaan
kamar menjadi sangat mengerikan, begitu batin Dayang
Biru.
“Ampun, Tuan Putri. Mari hamba bantu mencari
selendang sutera ungu itu.” Dayang Biru berusaha
merapikan barang-barang yang terserak di lantai kamar.
Putri Komala hanya berdiri sembari menyilangkan kedua
tangannya di dada melihat Dayang Biru bekerja.
Tak berapa lama, Dayang Biru berhasil menemukan
selendang sutra yang dimaksud. Ternyata selendang
itu tertutup oleh tumpukan kain-kain yang sebenarnya
sudah dirapikan oleh para dayang, tetapi kemudian
diobrak-abrik oleh Putri Komala.
“Putri Komala, ini selendang yang Tuanku cari-cari.
Memang ada di kamar ini, ‘kan?” Dayang Biru mencoba
tersenyum pada gadis cantik di hadapannya itu.
Tanpa mengucapkan rasa terima kasih, Putri Komala
mengambil selendang yang diserahkan Dayang Biru dan
berlalu begitu saja. Dayang Biru hanya bisa mengurut
40