Page 46 - buku 1 Asal Usul Tanjung Penyusuk
        P. 46
     Sang     suami      memandang        istrinya    sembari
            mengangguk pelan, “Iya, permaisuriku. Aku masih ingat
            sekali  pesan  si  penyu hijau itu. Tentu kita  tidak  akan
            melupakannya.”
                Sang ratu yang sudah berkalung batu permata hijau
            sejak pertemuannya dengan si penyu ajaib itu mencoba
            melepaskan  rantai  kalung  tersebut.  Dengan  dibantu
            oleh  suaminya,  ia  kemudian  mengalungkan  benda  itu
            kepada putri cantiknya. Sang putri cantik menggeliat-
            geliat dalam dekapan ibunya.
                “Semoga  anak  kita  tumbuh  menjadi  anak  yang
            berbakti  dan  berperilaku  baik  terhadap  sesama!
            Semoga  ia  dapat  menjadi  tumpuan  harapan  bagi  kita
            pada  masa  depan!”  Ratu  Malika  berdoa  pelan  yang
            kemudian diaminkan oleh suaminya. Sang putri cantik
            pun  kemudian  dinamai  Putri  Komala  Ratna  Juwita.
            Tak ada yang lebih membahagiakan ketimbang melihat
            wajah berseri Baginda Hasyim dan Ratu Malika saat itu.
                                         ***
            36
     	
