Page 10 - E-Modul Kontekstual Larutan Asam dan Basa
P. 10

Sub 1: Teori Asam dan Basa








                                                Antasida (Zat Antiasam)

             Anda pasti tahu bahwa lambung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh
         manusia. Lambung yang memiliki nama latin ‘ventrikulus’ ini, memproduksi getah lambung yang

         dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada dinding lambung bagian dalam. Getah pencernaan yang
         terdapat pada perut kita disebut dengan getah lambung. Getah lambung kaya akan asam

         klorida (HCl), yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mencegah mikroorganisme masuk
         lebih jauh ke dalam usus. Fungsi lain dari asam lambung yaitu memiliki peran sebagai desinfektan

         atau pembunuh kuman yang mengubah pepsinogen menjadi pepsin dengan cara memecah

         molekul protein yang besar menjadi bagian yang lebih kecil.
             Asam lambung dalam lambung manusia memiliki pH bervariasi pada skala 1 sampai 3,

         artinya asam lambung memiliki pH yang sangat kuat. Makan makanan yang tidak teratur dan
         mengandung asam yang tinggi, dapat menurunkan pH cairan dalam perut lebih rendah lagi.

         Kadar asam yang tinggi di dalam lambung dapat menyebabkan gesekan pada dinding
         lambung dan usus halus sehingga akan timbul rasa nyeri dan dalam jangka panjang dapat

         menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung. Hal tersebut yang disebut sebagai gangguan
         asam lambung (maag) atau rasa panas di perut. Adanya pengetahuan tersebut, apakah Anda

         penasaran dengan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan asam lambung?
         Nah, penasaran, kan? Mari simak penjelasan berikut ini.

                 Gangguan asam lambung dapat diatasi dengan jenis obat golongan antasida. Antasida
                                  adalah obat yang dapat menetralkan asam lambung dan meningkatkan

                                    pertahanan mukosa lambung. Mekanisme kerjanya yaitu antasida yang
                         mengandung senyawa basa bereaksi dengan asam hidroklorida lambung secara

                                         adsorptif untuk membentuk garam dan air (menetralkan lambung).

                                                Contoh jenis obat golongan antasida antara lain magnesium
                                                     hidoksida [Mg(OH)2] dan aluminium hidroksida [Al(OH)3].

                                                Umumnya terdapat berbagai jenis antasida di pasaran yang
                                                     masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian pada

                                               penggunaan jangka panjang. Misalnya, dalam kasus ekstrem
                                                 antasida justru dapat merusak lambung, memicu hipertensi,

                                                kondisi darah menjadi basa (an alkide blood condition), dan
                                                                                       menyebabkan sembelit.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15