Page 129 - Emodul Perpajakan
P. 129
Rp. 42.000.000
Besarnya angsuran pajak bulanan PT Salman tahun 2015 sebesar
Rp. 42.000.000,00 x (1/12) = Rp. 3.500.000
Contoh kasus :
Pada tahun 2021, Samsul memperoleh penghasilan teratur sebesar
Rp. 52.000.000. Penghasilan tidak teratur Samsul tahun 2021 sebesar
Rp. 18.000.000.
Penghasilan yang dipakai sebagai dasar perhitungan PPh Pasal 25 tahun
2022 Samsul hanya dari penghasilan teratur saja sebesar Rp. 52.000.000.
Contoh kasus :
PT Minang yang bergerak di bidang konveksi dalam tahun 2021
membayar angsuran bulanan sebesar Rp. 18.000.000. Pada bulan Juli 2021,
pabrik PT Minang terbakar. Oleh karea itu, berdasarkan eputusan Dirjen
Pajak, mulai bulan Agustus 2021 dapat disesuaikan menjadi lebih kecil dari
pada Rp.18.000.000.
Contoh kasus :
PT Cakra bergerak di bidang konveksi dalam tahun 2021 membayar
angsuran bulanan sebesar Rp. 27.000.000. Mulai bulan Mei 2021, PT Cakra
mengalami peningkatan penjualan dan diperkirakan PKP akan lebih besar
dibanding tahun sebelumnya.
Maka berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak, mulai bulan Agustus 2021
dapat disesuaikan menjadi lebih besar dari Rp. 27.000.000.
5. Angsuran PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak baru, Bank, BUMN, BUMD,
dan Wajib Pajak Tertentu.
Sesuai Pasal 5 Ayat 7 UU PPh, perhitungan PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak
sesuai kategori diatas :
a. Angsuran PPh Pasal 25 Wajib Pajak baru
Contoh kasus :
PT Sukro merupakan perusahaan yang baru berdiri terdaftar sebagai
Wajib Pajak awal Juni 2021. Selama bulan Juni PT Sukro melakukan
penjualan Rp. 1.000.000.000,00 dan biaya yang
dikeluarkan Rp. 600.000.000,00.
Perhitungan PPh Pasal 25 untuk bulan Juni 2021 :
Penjualan Rp. 1.000.000.000,00
Biaya Rp. 600.000.000,00
122
E-Modul Perpajakan Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E