Page 1 - KelasIX BahasaIndonesia BG.pdf
P. 1

Berlakunya  Kurikulum  2006  (Tingkat  Satuan  Pendidikan/KTSP)
                   yang  berbasis  pada  kompetensi  memberi  ruang  baru  bagi  penguatan  pola
                   penataan materi dan metode pembelajaran bahasa Indonesia dengan tujuan
                   penguasaan  bahasa  secara  baik  dan  benar.  Namun,  sayangnya  KTSP  yang
                   dikembangkan tidak juga mampu membuat prestasi belajar bahasa Indonesia
                   siswa    menggembirakan.  Hal  ini  dapat  dibuktikan  dengan  rendahnya  hasil
                   ujian  nasional  (UN)  siswa  untuk  mata  pelajaran  bahasa  Indonesia.  Selain
                   itu, suatu hal yang cukup menyedihkan, bahwa berdasarkan berbagai studi
                   yang dilakukan organisasi internasional, seperti studi yang dilakukan TIMMS
                   ditemukan  bahwa  sebagian  besar  (95%)  siswa  Indonesia  hanya  mampu
                   menjawab persoalan sampai tingkat menengah. Artinya, 5% siswa Indonesia
                   hanya mampu memecahkan soal yang memerlukan pemikiran.Persoalannya,
                   mengapa  pelajaran  bahasa  Indonesia  belum  juga  mampu  membangun  cara
                   berpikir siswa, padahal fungsi utama bahasa selain sebagai sarana komunikasi
                   juga merupakan sarana pembentuk pikiran. Ada apa dengan pelajaran bahasa
                   Indonesia kita di sekolah-sekolah?
                       Jika dilihat dari segi kandungan materi, satuan bahasa yang mengandung
                   makna,  pikiran,  gagasan  yang  menjadi  materi  pembelajaran  bahasa
                   Indonesiahanya sampai satuan paragraf. Itulah sebabnya, tidak mengherankan
                   jika  dalam  proses  pembelajaran  siswa  diminta  fokus  memahami  paragraf
                   seperti pengembangan paragraf dari sebuah kalimat (ide) utama, kemudian
                   diminta menyusun kalimat penjelasnya atau diminta mencari ide utama pada
                   paragraf tertentu, serta dapat juga siswa diminta membuat paragraf dengan
                   kalimat utama yang sudah ditentukan oleh guru. Tidak jelas pragraf jenis apa
                   yang hendak dikembangkan. Padahal, jika dilihat dari kelengkapan makna,
                   pikiran, gagasan yang dikandung maka satuan bahasa yang berupa tekslah yang
                   sepantasnya menjadi basis pembelajaran.  Dalam konteks itulah, Kurikulum
                   2013 khusus untuk materi pembelajaran bahasa Indonesia, lebih ditekankan
                   pada pembelajaran yang berbasis teks.




                   B. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks

                       Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, gagasan lengkap adalah
                   teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis, sebagaimana lazim dipahami,
                   misalnya teks Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat
                   berwujud teks tulis maupun teks lisan. Teks itu sendiri memiliki dua unsur
                   utama  yang  harus  dimiliki.  Pertama,  yaitu  (a)  konteks  situasi  penggunaan
                   bahasa  yang  di  dalamnya  ada  register  yang  melatarbelakangi  lahirnya
                   teks  seperti,  adanya  sesuatu  (pesan,  pikiran,  gagasan,  ide)  yang  hendak




                   Bahasa Indonesia                                                          3








                                  Di unduh dari : Bukupaket.com
   1   2   3   4   5   6