Page 154 - MODUL_IPS-SOSIOLOGI_2021 (1)_Neat
P. 154

Hurst (2010) menggambarkan bagaimana dampak ketimpangan sosial tidak saja

                        terjadi  di  masyarakat,  tetapi  juga  berakibat  hingga  di  tingkat  individu.  Di
                        masyarakat,  kekurangan  akses  atau  eksklusi  sosial  terhadap  kelompok  yang
                        kurang beruntung akan memaksa melakukan tindakan kriminal.


                        Ketimpangan  berpengaruh  di  dalam  keluarga.  Akibatnya  adalah  kekerasan
                        terhadap pasangan dan anak. Budaya patriaki yang mendudukan laki-laki pada

                        posisi  yang  lebih  tinggi  sering  mengakibatkan  kekerasan  terhadap  perempuan
                        dan anak.


                        Ketimpangan  berpengaruh  terhadap  kesehatan.  Angka  gizi  buruk  (stunting)
                        menunjukkan kekurangan asupan gizi pada anak balita, sekaligus menunjukkan
                        perhatian yang kurang terhadap kesehatan anak.


                        Tingginya  ketimpangan  sosial  dapat  menimbulkan  dampak  sosial  yang
                        memperparah konflik. Ketika masyarakat menyadari adanya jurang pendapatan

                        dan  kekayaan,  maka  potensi  ketegangan  sosial  dan  ketidakrukunan  sangat
                        mungkin  terjadi  dengan  tingkat  ketimpangan  lebih  tinggi  dari  rata-rata  di

                        Indonesia memiliki rasio konflik 1,6 kali lebih besar dibandingkan daerah dengan
                        tingkat ketimpangan lebih rendah.


                        Poverty  Global  Practice  (2018)  menyatakan  bahwa  kebijakan  publik  dapat
                        membantu  Indonesia  memutus  siklus  ketimpangan  antargenerasi.  Bank  Dunia
                        merekomendasikan empat tindakan utama, yaitu:


                          a) Memperbaiki pelayanan publik di daerah
                             Kunci utama agar generasi berikutnya mendapatkan awal yang lebih baik

                             adalah  peningkatan  pelayanan  publik  di  daerah,  sehingga  dapat
                             memperbaiki peluang kesehatan, pendidikan dan keluarga berencana bagi
                             semua orang.

                          b)  Menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik dan peluang melatih
                             keterampilan bagi tenaga kerja
                             Program  pelatihan  keterampilan  dapat  meningkatkan  daya  saing  pekerja

                             yang  tidak  sempat  mengenyam  pendidikan  berkualitas.  Selain  itu,
                             Pemerintah dapat membantu menciptakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih

                             baik melalui investasi lebih besar di infrastruktur, iklim investasi yang lebih




                                                                                    IPS - Sosiologi | 143
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159