Page 12 - E-book kelas 6
P. 12
Karena anak-anaknya tidak menghiraukan seruan ayahnya, maka sang ayah
menggunakan cara yang lain agar mereka segera keluar dari rumah. Anak-anak tidak
berkeinginan segera keluar rumah, karena mereka sangat terikat dengan kesenangan,
yaitu mainan. Dengan mengetahui kesukaan anaknya terhadap bermacam-macam
permainan, sang ayah lalu berkata, “Barang-barang yang kalian gemari untuk mainan,
begitu mahal dan bagus, sekarang ada padaku. Bila kalian tidak segera mendapatkannya,
kalian akan menyesal kemudian. Lihatlah bermacam-macam kereta domba, kereta rusa
dan kereta lembu, tersedia di luar rumah untuk kalian pakai bermain. Kalian semua harus
segera keluar dari rumah terbakar ini, akan kuberikan mana yang kalian sukai.”
Demikianlah, setelah anak-anak itu mendengar adanya permainan menarik seperti
yang disebutkan ayah mereka, semuanya menjadi bersemangat. Anak-anak itu keluar
rumah sambil mendorong dan saling mendahului, dan dengan susah payah akhirnya
mereka berhasil keluar dari rumah terbakar itu. Sang ayah yang melihat anaknya selamat
semua, duduk di pinggir lapangan. Sang ayah tidak lagi merasa bingung, hatinya tenteram
dan gembira sekali.
Anak-anak datang kepadanya, “Ayah, manakah barang mainan yang indah itu,
seperti Ayah janjikan tadi: kereta domba, kereta rusa, dan kereta lembu?” Sang ayah
kemudian memberikan kepada tiap anak sebuah kereta besar, indah dan menarik. Setiap
kereta dihiasi dengan barang berharga, yang diberi tempat duduk dan sandaran, dan
digantungi genta pada keempat sisinya. Selain itu, semua kereta diliputi dengan tabir
serta dihiasi barang mahal dan bagus. Tali kekang untuk kudanya disambung dengan
tali temali penuh batu permata, dan digantungi bunga rampai di atas tikar indah serta
dibubuhi bantalan merah.
Kereta-kereta itu ditarik oleh lembu yang putih bersih, tampan dan kuat. Kereta-kereta
tersebut berjalan dengan langkah secepat angin, dengan pembantu dan pengiring untuk
menjaganya. Mengapa sang ayah berbuat demikian? Karena ia sangat kaya dan harta
benda serta lumbungnya melimpah. Ia berpikir, “Kekayaanku tak terbatas, tidak pantas
kuberi anak-anakku kendaraan kecil yang kurang berharga. Anak-anakku, aku sayangi
tanpa perbedaan. Aku memiliki kereta besar, tak terbatas jumlahnya, mampu kuberikan
kepada semua orang, dan sisanya tak akan berkurang apalagi bila hanya kuberikan kepada
anakku saja.” Sementara itu, setiap anak telah mengendarai kereta besar, mendapatkan
sesuatu yang belum pernah mereka miliki dan belum pernah diharapkan sebelumnya.
Demikianlah dengan Tathagata, karena Ia adalah pelindung bagi semua dunia. Ia
adalah pelindung bagi setiap umat yang telah bebas dari rasa takut, putus asa, cemas,
kurang pengertian dan kegelapan. Selain itu, Ia juga pelindung bagi setiap umat yang
telah sempurna dalam pengetahuan, kekuatan batin dan tanpa rasa takut. Ia adalah
pelindung bagi setiap umat yang memiliki kemampuan batin dan kebijaksanaan, serta
orang-orang yang telah mencapai kesempurnaan. Dan sebagai tambahan pula, Ia adalah
pelindung bagi umat yang bermurah hati dan berwelas asih, tak kenal jemu, serta selalu
mencari apa yang baik dan menguntungkan bagi segenap makhluk.
(Sumber: Prajna Pundarika. No. 400. dan 401Th. XXXIII Mei- Juni . 2008, dengan berbagai perubahan dan penyesuaian)
6 Kelas VI SD