Page 13 - E-book kelas 6
P. 13

B. Memaknai Kisah Rumah Terbakar



                      Diceritakan dalam cerita perumpamaan bahwa Buddha dilahirkan dalam  Triloka,
                  yaitu rumah tua yang terbakar untuk menyelamatkan segenap makhluk hidup dari
                  “kebakaran” lahir, umur tua, sakit, mati, cemas, derita, kedunguan, kegelapan, kekotoran
                  batin (kilesa) dan mengajarkan kita cara memperoleh Penerangan Sejati. Beliau melihat
                  bagaimana segenap makhluk hidup terbelenggu “nyala api” kelahiran, umur tua, sakit,
                  cemas, dan susah, serta derita bermacam-macam penyesalan yang disebabkan lima
                  macam keinginan dan ketamakan. Beliau juga melihat bagaimana akibat kemelekatan
                  pada keinginan serta kemelekatannya. Beliau melihat bahwa setiap makhluk hidup yang
                  terbelenggu  “nyala api” tersebut sekarang akan mengalami derita, kemudian akan
                  menderita pula dalam neraka, ataupun hidup sebagai binatang dan makhluk halus.
                                                   Sekalipun dilahirkan di surga atau di antara manusia,
                                               mereka akan mengalami bermacam-macam penderitaan.
                                               Penderitaan itu seperti kemiskinan, kecemasan, terpisah
                                               dari yang dicintai, ataupun berkumpul dengan yang dibenci.
                                               Seluruh makhluk hidup tenggelam dalam penderitaan,
                                               dengan bergembira dan bersenang-senang. Mereka tidak
                                               sadar, tidak mengerti, tidak ingat, tidak takut, tidak bosan,
                                               dan tidak ada pikiran untuk mencari kebebasan. Mereka
                                               hanya berlarian kian kemari dalam rumah yang terbakar.

                                                   Sang Buddha yang melihat hal itu kemudian berpikir,
                                               “Aku telah menemukan Dhamma, sebagai pelindung dari
                  Sumber: dailytorn.blogspot.com  segenap makhluk dan haruslah kuselamatkan mereka dari
                  Gambar 1.4 Triloka Buddha    derita dan memberikan mereka berkah kebijaksanaan
                                               Buddha yang kekal dan tanpa batas, sebagai barang
                                               permainan.”

                      Kemudian,  Sang Tathagata  merenung  demi  menyelamatkan setiap  makhluk.  Jika
                  hanya dipergunakan kekuatan batin dan kebijaksanaan, dan tidak menyampaikannya
                  dengan tepat, maka mereka tidak akan tertolong. Selama setiap makhluk belum terlepas
                  dari lahir, umur tua, sakit, cemas, dan derita, berarti mereka masih berada dalam rumah
                  terbakar dalam  Triloka. Hanya dengan kebijaksanaan yang tepat,  Sang Tathagata
                  memindahkan segenap makhluk hidup dari rumah terbakar Triloka.

                      Beliau berkata kepada mereka, “kalian semua: janganlah bersenang-senang berdiam
                  dalam rumah terbakar  Triloka, jangan mengejar-ngejar bentuk, suara, bau, ataupun
                  cita rasa. Dengan mengejarnya, kalian akan terikat kepadanya dan kalian akan terbakar
                  olehnya. Bebaskan dirimu dari Triloka dan dapatkan ketiga kendaraan: Kereta Sravaka,
                  Kereta Pratyekabuddha atau Kereta Buddha. Sekarang kalian yang terbukti tidak akan
                  keliru. Hanya saja, agar rajin dan bersungguh-sungguh.”














                    Agama Buddha dan Budi Pekerti                                                       7
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18