Page 25 - Laporan Tahunan KPP Pratama Palembang Ilir Barat 2015
P. 25

pengeluaran  pemerintah  dan  menciptakan  stabilitas  anggaran  negara.  Kebijakan  dalam

               perpajakan  harus  mempertimbangkan  5(lima)  hal,  yakni  efisiensi  ekonomi,  pertumbuhan
               ekonomi, revenue adequacy, kesederhanaan, dan administrasi perpajakan yang baik dan murah.


                       Badan Kebijakan Fiskal telah mengembangkan perhitungan potensi penerimaan pajak
               dengan pendekatan makro. Berdasarkan literatur yang diperoleh, Badan Kebijakan Fiskal telah

               membangun 5 (model) perpajakan yang mempunyai hubungan keterkaitan yang digambarkan

               sebagai berikut :

                Gambar 2 : Model Perpajakan


















                Sumber : Laporan Tim Kajian Integrasi Model Makro BKF (2012)

                           Untuk mengetahui apakah perhitungan proyeksi penerimaan pajak sudah akurat maka

               perlu diketahui besarnya potensi penerimaan pajak yang sesuai dengan kondisi perekonomian
               yang  sebenarnya.  Dengan  membandingkan  perhitungan  potensi  dan  proyeksi  penerimaan

               perpajakan akan diketahui besarnya selisih pajak (tax gap) yang biasa dipakai untuk mengukur
               tingkat  optimalisasi  penerimaan  perpajakan.  Untuk  meminimalisir  tax  gap  tersebut,  perlu

               diupayakan langkah-langkah yang bersifat administratif yang bertujuan untuk meningkatkan

               penerimaan perpajakan (extra effort).  Berdasarkan  model tersebut, KPP Pratama Palembang Ilir
               Barat melakuka analisa perhitungan potensi atas PPh OP, PPN Dalam Negeri dan PPh Badan

               dengan  menggunakan  pendekatan  atas  data  PDRB  (non  migas)  Kota  Palembang,  dengan
               melakukan  pengembangan  perhitungan  atas  unit  kerja  di  tingkat  Kantor  Pelayanan  Pajak

               Pratama dan wilayah kerja.



               III.6.  Model Analisis Potensi Penerimaan Pajak


                       Model ini digunakan untuk mengestimasi potensi penerimaan perpajakan. Sumber data
               utama yang digunakan dalam model ini adalah:



                                                                                                    Page - 19
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30