Page 5 - E-BOOK KONSEP BERPIKIR DALAM SEJARAH
P. 5
E-BOOK KONSEP BERPIKIR DALAM SEJARAH SAMISANOV
2. Konsep Manusia, Ruang dan Waktu
Keberlangsungan sebuah peristiwa itu, pasti melewati medium ruang. Ruang sendiri
memiliki arti, yaitu tempat berlangsungnya atau terjadinya peristiwa sejarah. Nah, karena
adanya konsep ruang ini, para penulis sejarah kemudian mengkategorikan peristiwa-
peristiwa sejarah berdasarkan tempat, misalnya sejarah daerah, sejarah lokal, sejarah
dunia, sejarah nasional, dan masih banyak lagi.
Sedangkan adanya konsep waktu menunjukkan kapan terjadinya peristiwa sejarah
tersebut. Jika peristiwa manusia itu tidak mungkin terjadi tanpa melewati ruang, begitu
pula dengan waktu. Konsep penting dalam sejarah itu adalah waktu, hal ini dikarenakan
kehidupan manusia tidak akan bisa dilepaskan dari yang namanya waktu. Nah pada
konsep ini lah terkandung sebuah konsep kesinambungan. Apa artinya? Jadi, konsep
kesinambungan itu maksudnya waktu masa lalu sangatlah menentukan apa yang terjadi
pada masa sekarang ini, kemudian masa sekarang menentukan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang. Jadi, dalam sejarah kehidupan manusia, seluruh manusia akan
tumbuh bergerak dengan seiring perjalanan waktu dan ruang di mana manusia itu berada.
Peristiwa sejarah manusia berjalan dengan dinamis, bukan statis. Mulai dari manusia
itu berada dalam kandungan, kemudian lahir, hingga beranjak dewasa, dan menjadi
orang tua. Kalau kita melihat hal itu, kita bisa menyadari bahwa fase kehidupan
manusia menunjukkan adanya kesinambungan dalam kehidupan manusia, dan
kehidupan itu terikat oleh ruang dan waktu.
3. Konsep berpikir Kronologis
Secara epistemologi atau ilmu asal-usul bahasa, kronologi berasal dari bahasa Yunani
khronos yang artinya waktu, dan logos yang artinya ilmu. Sedangkan pengertian dari
konsep kronologis itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah
sesuai urutan waktu terjadinya, dari awal hingga akhir. Sebab setiap peristiwa sejarah
pastilah akan diurutkan sesuai waktu terjadinya secara runtut dan berkesinambungan
(Rachmawati, 2016: 2-3).
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara
runtut, teratur, dan berkesinambungan. Konsep kronolgis akan memberikan kepada kita
gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek
tertentu. Tujuannya agar kita dapat dengan mudah menarik manfaat dan makna dari
hubungan peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang
waktu yang membantu untuk menyusun peristiwa atau kejadian- kejadian sejarah sesuai
urutan waktu terjadinya. Oleh sebab itu, cara berpikir kronologis dapat mempermudah
kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa masa lalu dengan tepat
(Ratna Hapsari & M. Adil, 2016: 10).
Berpikir kronologi sangatlah penting agar terhindar dari anakronisme sejarah.
Anakronisme adalah ketidakcocokan dengan zaman tertentu. Kronologi juga dapat
membantu kita untuk membandingkan suatu peristiwa sejarah yang terjadi di suatu
tempat yang berbeda, tetapi dalam waktu yang sama. Contohnya, pada Agustus 1945
CREATED NINA WIJIATI 5