Page 8 - E-Book Pengantar Akuntansi
P. 8

Biasanya,  kekayaan  yang  dimiliki  oleh  perusahaan  disebut  aset  atau
                           harta  (assets).  Apabila  aset  yang  dimiliki  perusahaan  bernilai  Rp  100.000

                           maka sumber pembelanjaan juga harus bernilai Rp 100.000. Aset menunjukan
                           bentuk  kekayaan  yang  dimiliki  perusahaan.  Ia  merupakan  sumber  daya

                           (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha. Sumber pembelanjaan,

                           dilain pihak, menunjukkan siapa yang membelanjai kekayaan tadi. Oleh sebab
                           itu, maka aset harus selalu sama dengan sumber pembelanjaannya. Pihak yang

                           menyediakan  sumber  pembelanjaan  mempunyai  hak  klaim  terhadap  aset
                           perusahaan.

                                  Sumber pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yakni dari kreditur dan
                           pemilik. Bagi perusahaan, diterimanya pembelanjaan dari kreditur membawa

                           akibat timbulnya kewajiban untuk  mengembalikan. Oleh karena itu, sumber

                           pembelanjaan dari kreditur disebut kewajiban (liabilities) atau kadang-kadang
                           disebut  utang.  Sumber  pembelanjaan  dari  pemiliki  disebut  modal  (equity).

                           Tidak  seperti  hanya  pembelanjaan  dari  kreditur,  perusahaan  tidak

                           berkewajiban  untuk  mengembalikan  setoran  equity  pemiliki  menurut
                           perjaniian yang pasti. Sewaktu-waktu pemilik dapat menarik kembali setoran

                           equitynya.  Jika  perusahaan  memperoleh  laba,  maka  laba  ini  menjadi  hak
                           pemilik. Perluasan dari persamaan diatas (untuk membedakan kedua sumber

                           pembelanjaan tersebut) adalah sebagai berikut:
                                             ASET = KEWAJIBAN + EQUITAS


                                  Persamaan  diatas  dikenal  sebagai  persamaan  akuntansi.  Biasanya

                           kewajiban  diletakkan  sebelum  equitas  pemilik  dalam  persamaan  akuntansi
                           karena  kreditor  mempunyai  hak  terlebih  dahulu  atas  aktiva  perusahaan

                           (Niswonger,  Warren,  Reeve,  &  Fess,  1999).  Persamaan  akuntansi

                           menunjukkan  posisi  keuangan  perusahaan.  Karena  transkasi  usaha  akan
                           mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, maka setiap transaksi usaha dapat

                           dinyatakan  dalam  bentuk  efeknya  terhadap  ketiga  unsur  dalam  persamaan
                           akuntansi.  Efek  terhadap  unsur  persamaan  akuntansi  dinyatakan  dalam

                           penambahan  atau  pengurangan  dari  unsur-unsur  tersebut.  Dalam  sistem

                           pencatatan ganda, untuk setiap debit harus ada kredit, dan sebaliknya, hal ini






                                                                                                      4
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13