Page 16 - VETNESIA JULI 2019
P. 16
FOKUS UTAMA
pneumonia atipikal ditambah ELISA memberikan petunjuk ELISA.
demam, batuk, sakit kepala dan keberadaan virus di populasi Pada akhir penyampaiannya,
sindrom gangguan pernapasan tersebut. Tercatat sebanyak 22,5% Drh. Indrawati menerangkan
akut. Dr. Formenty menegaskan reaktor dari 240 sampel kelelawar bahwa spillover NiV perlu
bahwa sampai saat ini belum ada (Pteporus vampyrus) yang diambil diwaspadai dan diantisipasi.
terapi yang secara formal telah dari provinsi Sumatera Utara, Beberapa langkah pencegahan
disetujui untuk infeksi virus Nipah. Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa masuknya penyakit Nipah yang
Hal yang sama juga berlaku untuk Timur, dan Kalimantan Barat, perlu dilakukan antara lain dengan
vaksin, sampai saat ini belum ada sedangkan pada jenis Pteporus penerapan sistem karantina yang
vaksin yang disetujui untuk alecto yang berasal dari Sulawesi ketat, penempatan peternakan
pencegahan Nipah, vaksin NiV Utara menunjukkan hasil 9,4% babi yang sesuai, monitoring
masih dalam tahap praklinis. reaktor dari 64 sampel. Sementara sistem yang berkelanjutan, dan
Sementara itu, Dr. Vivi dari itu, deteksi NiV dengan sistem ekologi yang baik, serta
Pusat Penelitian Bioedis dan menggunakan RTPCR pada kerjasama lintas sektor. Ia
Teknologi Dasar Kesehatan sampel kelelawar dari Kalimantan menegaskan bahwa BBLitvet
memberikan informasi bahwa Barat, Sumatera Utara, dan memiliki kapasitas yang baik
sampai saat ini kasus penyakit Suawesi Utara selama tahun untuk melakukan penelitian
Nipah belum pernah dilaporkan 20072015 menunjukan hasil penyakit emerging dan re
pada manusia di Indonesia. positif sebanyak 1,4% dari 142 emerging.
Survey yang dilakukan melalui sampel dari Kalimantan Barat dan Sementara itu Prof. Nidom,
Rhikus Vektora pada tahun 2018 3,3% dari 122 sampel dari Guru Besar FKH Universitas
menunjukan bahwa kasus infeksi Sumatera Utara, sedangkan Airlangga dalam paparannya
NiV tidak ada di Indonesia, sampel dari Sulawesi Utara dengan judul Mekanisme
walaupun temuan antibodi semuanya (62 sampel) Molekuler Penularan Virus Nipah
penetralisasi virus Nipah menunjukan hasil negatif. (NiV) dari Hewan ke Manusia dan
dilaporkan pada jenis kelawar di Hasil berbeda ditunjukan dari Antar Manusia banyak
Indonesia berdasarkan kajian di pemeriksaan sampel hewan menjelaskan tentang transmisi
sektor kesehatan hewan. Pada domestik babi, total sebanyak dan patogenitas NiV. Ia
kesempatan paparannya, Kepala 4.768 ekor babi yang berasal dari menyampaikan bahwa NiV dapat
Pusat Penelitian Bioedis dan rumah potong di Riau, Jakarta, bertahan hingga 3 (tiga) hari pada
Teknologi Dasar Kesehatan Sumatera Utara, dan Sulawesi beberapa jus buah atau buah
tersebut menegaskan bahwa Utara, serta dari peternakan di mangga, dan minimal 7 (tujuh)
laboratorium kesehatan telah Riau, Sumatera Utara, Sumatera hari pada nira kurma buatan
mempersiapkan diri dan Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan (sukrosa 13% dan BSA 0,21%
memperkuat kapasitasnya untuk Barat, dan Jawa Barat yang dalam air, pH 7,0) disimpan pada
pemeriksaan dan pengujian Nipah diperiksa, semuanya menunjukan suhu 22 °C. Virus Nipah juga
sesuai dengan amanat Peraturan hasil non reaktif pada memiliki waktu paruh 18 jam
Menteri Kesehatan Nomor 659 pemeriksaan serologis terhadap dalam urin kelelawar buah, dan
tahun 2009 tentang Jejaring NiV dengan menggunakan relatif stabil di lingkungan, dan
laboratorium diagnosis penyakit
infeksi newemerging dan re
emerging.
Melengkapi informasi terkait
Nipah di Indonesia, Drh. Indrawati,
peneliti senior dari BBLitvet
menjelaskan hasil studinya
tentang keberadaan virus Nipah
pada hewan di Indonesia. Dalam
paparannya Ia menyebutkan
bahwa virus Nipah ini memiliki
reservoir host yakni kalong/
kelelawar pemakan buah
(Pteporus vampyrus, Pteporus
hypomelanus, dan Pteporus
alecto), sedangkan babi diketahui
sebagai amplifier host.
Drh. Indrawati kemudian
memaparkan bahwa sesuai hasil
studi yang telah dilakukan, hasil
serologis terhadap NiV pada
kelelawar dengan menggunakan
Februari 2021 16