Page 15 - VETNESIA JULI 2019
P. 15
FOKUS UTAMA
PIB yang berpotensi Direktur P2PTVZ, Drh. Didik tahun 1998, kasus penyakit Nipah
menyebabkan kedaruratan menyampaikan apresiasinya mencapai 660 kasus pada
masyarakat. kepada semua pihak dari berbagai manusia dengan 386 orang
Khusus terkait ancaman Nipah, sektor termasuk mitra kerja dilaporkan meninggal dunia
Drh. Fadjar menjelaskan bahwa internasional dan organisasi karena kasus tersebut.
pada tahun 2017, pihaknya telah profesi yang telah bersedia terlibat Dr. Formenty juga
melakukan penilaian risiko potensi dalam forum penting untuk menyampaikan bahwa kejadian
masuknya Nipah dari Negara meningkatkan pemahaman penyakit Nipah harus terus
Malaysia ke Provinsi Kalimantan bersama terkait potensi Nipah di diwaspadai karena penyakit ini
Barat yang merupakan kolaborasi Indonesia ini. Ia berharap memiliki case fatality rate yang
Kementerian Pertanian dengan kolaborasi one health dan tinggi yaitu sekitar 4570% dan
FAO. Dalam kajian penilaian risiko hadirnya para pakar serta jalannya akan memberikan dampak sosial
tersebut selain identifikasi bahaya diskusi dapat menghasilkan ekonomi yang cukup besar
dari virus Nipah, juga diidentifikasi masukan teknis dalam melakukan termasuk bagi peternak. Lebih
risiko masuknya Nipah melalui kewaspadaan dini terhadap virus lanjut dengan memperhatikan
perdagangan babi dan migrasi Nipah ini, baik di sektor kesehatan sebaran hewan yang berpotensi
kelelewar, serta rencana masyarakat maupun sektor membawa virus Nipah, Dr.
pengurangan/mitigasi risikonya kesehatan hewan dan satwa liar. Formety menyebutkan bahwa
dengan pendekatan one health. terdapat sekitar 3 (tiga) milyar
Sementara itu, Direktur KKH, Catatan Penting dari Pakar populasi manusia yang berisiko
Drh. Indra menjelaskan berbagai (population at risk) penyakit ini di
upaya KLHK dalam mencegah Pada kesempatan pertama, Dr. Asia Tenggara dan Afrika.
virus Nipah pada kelelawar yaitu Formenty, dari WHO Health Terkait penyakit Nipah pada
dengan melakukan sosialisasi Emergencies Program manusia, ahli dari WHO ini
terkait penyakit zoonosa Nipah memaparkan tentang Global menerangkan bahwa masa
serta pentingnya satwa untuk situation of Nipah Virus disease inkubasi penyakit berkisar antara
keseimbangan ekosistem, and lesson learned for Nipah virus 4 45 hari, sedangkan gejala
kampanye “STOP MEMBURU outbreak control. Ia Nipah termasuk infeksi
DAN KONSUMSI SATWA LIAR”, menggambarkan tentang Sejarah asimtomatik dimulai dengan
menghimbau kepada para kepala wabah Nipah dan Hendra, sindrom demam: demam seperti
daerah terkait kewaspadaan penularan dan epidemiologi flu, sakit kepala, mialgia, muntah,
terhadap COVID19 dan zoonosis penyakit, diagnosa laboratorium, sakit tenggorokan. Terdapat juga
di pasarpasar basah tradisional, gambaran klinis dan pengobatan manifestasi neurologis berupa
serta penerapan protokol pada manusia, pencegahan dan pusing, mengantuk, perubahan
kesehatan sesuai standar pengendalian, serta pengobatan kesadaran, tanda neurologis fokal
Kemenkes, serta OIE dan FAO dan vaksin. Dalam paparannya ia ensefalitis akut, kejang dan
untuk pemeliharaan satwa. menyebutkan bahwa sejak kemudian koma. Untuk
Pada kesempatan yang sama, ditemukan pertama kali pada manifestasi pernapasan terdapat
Februari 2021 15