Page 13 - VETNESIA JULI 2019
P. 13
FOKUS UTAMA
F O K U S U T A M A
positif/0%)
4. Kasus klinis Virus Nipah pada
babi tidak ditemukan, seperti
tanda neurologis atau
pernafasan akut
5. Pada manusia tidak ada gejala
ensefalitis atau neurologis pada
pekerja di peternakan babi dan
keluarganya. Influenza
musiman dapat terjadi tetapi
segera pulih setelah
pengobatan.
6. Pada penjual/pengumpul
kelelawar yang pernah digigit
kelelawar kadang demam
selama 1 hari dan sembuh
kembali tanpa menunjukkan
gejala neurologis.
Dari studi kasus diatas dapat
diambil beberapa kesimpulan
bahwa Indonesia masih bebas
terhadap penyakit Nipah pada Distribusi Geografis Antibodi Henipavirus pada Kelelawar di Indonesia dengan Uji SN
Babi, namun antibodi dan Virus (Sumber : Balai Besar Penelitian Veteriner)
Nipah dapat dideteksi pada
kelelawar Pteropus sp di dan diantisipasi. Pencegahan yang berkelanjutan, dan sistem
Indonesia. Kasus klinis infeksi masuknya penyakit Nipah perlu ekologi yang baik, serta
Nipah pada manusia dan babi dilakukan dengan menerapkan Kerjasama lintas sektor. Sumber :
tidak ditemukan. Namun Spillover sistem karantina yang ketat, Indrawati Sendow, Balai Besar
Virus Nipah dapat menjadi penempatan peternakan babi Penelitian Veteriner, Badan
ancaman yang perlu diwaspadai yang sesuai, monitoring system Litbang Pertanian, Kementan RI
IKLAN
ADVERTISING
HOTLINE :
0818.898.310
Drh. Shinta Rizanti Binol
email : iklan@pdhi.or.id
Februari 2021 13