Page 107 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 107
96
Jenis kerajinan perabot rumah tangga akhir-akhir ini me-
nunjukkan kemajuan yang menggembirakan, terutama jenis
ukiran Jepara yang dapat cliperoleh di mana saja.
5.2.6 Perburuhan
Sistem perburuhan bermula dari pekerja-pekerja pada on-
dememing-ondememim;~ Belanda. Dalam hal ini tenaga kerja
kasar biasanya diambilkan dari orang-orang pribumi dan orang-
orang Cina, sedangkan orang-orang Eropa bertugas sebagai
pemegang administrasi. 1 4 )
Dalam sistem upahan, terjadi perbedaan yang menyolok
antara tenaga kerja pribumi dan non pribumi. Tenaga kerja pada
onderneming Belanda tersebut, orang-orang pribumi mendapat
upah antara-Om80 s.d. I. per. hari, sedangkan orang-orang Cina
mendapat upah antara 2. s.d. 2,50 per hari. 1 5 )
Dalam masa sesudah kemerdekaan, terutama sesudah ber-
kembangnya industri perkayuan dengan berdirinyasaw mill. saw
plant dan sejenisnya merupakan daya serap yang besat pada -te-
naga kerja manusia, bangsa dari negara lain, terutama orang-
orang Cina. Setelah masuknya kolonial Belanda ke daerah Jambi
pada tahun 161 5 yang dipimpin oleh Abraham 'Strek, maka se-
tahun kemudian ( tahun 1616) Abraham Strek telah mendapat
izin dari Sultan Abdul Kahar untuk mendirikan kantor dagang
VOC di Muara Kumpeh, namun karena sulitnya memperoleh
hasil hutan dan lada dari penduduk, kantor tersebut pada tahun
1625 ditutup. Belanda membuka kembali kantor dagang di
Jambi pada tahun 1636 di mana pada waktu itu terjadi perseli-
sihan antara sultan Jambi dengan sultan Johor yang menuntut
·penyerahan Negeri Tungkal. Rupanya pihak Belanda ingin me-
manfa'atkan kesempatan ini untuk kepentingan pribadinya. 1 6 )
Kegiatan perdagangan rakyat Jambi pada mulanya bersifat
tradisionil, karena barang dagangan yang diperdagangkan meru-
pakan barang konsumsi dan hasil hutan yang bersifat alamiah.
Keadaan ini berlangsung sampai awal abad XX di mana pihak