Page 62 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 62
3 .5 Sistem Kekerabatan Orang Melayu Jambi
Yang dimaksud dengan orang Melayu Jambi, adalah orang-
orang yang bertempat tinggal di sepanjang Sungai Batang Hari,
yaitu daerah yang merupakan pusat kekuasaan Kesultanan Jam
bi. Daerah ini juga dikenal dengan istilah daerah kerajaan yang
12, karena pada waktu pemerintahan Kesultanan Jambi daerah
kekuasaannya terdiri dari 12 daerah kekuasaan, yang masing-
masingnya diperintah oleh seorang temenggung; sebagai wakil
raja (sultan), selanjutnya daerah-daerah kekuasaan yang 12 ini,
dinamakan pula menjadi kalbu yang 12.
Pembagian daerah kekuasaan Jambi kepada beberapa kalbu
itu, dimulai sejak pemerintah orang Kayo Hitam yang memerin-
tah sekitar tahun 1500. 3 5 ) Masing-masing kalbu terse but dipe-
rintah oleh salah seorang keluarga raja, dalam perkembangan se-
lanjutnya kalbu-kalbu ini telah menjadi suku-suku yang terletak
di daerah kalbu yang 12.
Dari keterangan di atas terlihat bahwa suku di daerah Kal-
bu yang 12 ini terbentuk dari suatu kesatuan daerah (teritorial),
bukan dari suatu kesatuan geneologis atau pertalian darah.
Karena daerah Kalbu yang 12 ini merupakan pusat peme-
rintahan dari Kesultanan. Jambi, maka daerah ini pengaruh
pemerintah Islam lebih nyata, bila dibanding dengan daerah-
daerah lainnya, seperti sistem kekerabatan yang berlaku dan sis-
tem pembagian harta peninggalan.
Hubungan kekerabatan yang berlaku di daerah ini berben-
tuk parental atau bilateral yang lebih condong ke arah patrili-
nial atau garis keturunan dari pihak laki-laki (ayah), atau dise-
but juga dengan bentuk kekeluargaan yang bersipat kekeluarga-
an batih. Dengan demikian di daerah ini tidak ada yang lebih
tinggi hubungan kekeluargaannya dari pada keluarga, yang ter-
diri dari ayah, ibu, dan anak-anak. 3 6 ) Walaupun dalam susunan
masyarakat di daerah ini juga dikenal dengan adanya rnangku
dan tengganai , namun jabatan-jabatan terse but diperolehnya
bukanlah karena adanya pertalian darah antara sesama anggota