Page 61 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 61
51
bertangkai, (misalnya dalam suatu perzinahan telah terjadi ke-
hamilan).
ad 4 Sendi undang yang disebut teliti
Artinya ialah undang-undang yang diperkuat lagi dan telah
ditambah dengan peraturan-peraturan khusus. Dalam undang-
undang adat Jam bi terse but istilah undang nan teliti maksudnya
undang datang dari Minangkabau, dan teliti mudik dari Jambi.
Dari pengertian ini. tampaklah bahwa adanya integrasi antara
adat Jambi dengan adat Minangkabau.
Menurut cerita-cerita rakyat yang berkembang pada masya-
rakat Jambi, proses terjadinya integrasi itu ialah adanya perte-
muan pemuka adat daerah Jambi dengan Datuk Perpatih nan
Sebatang pencipta adat Minangkabau untuk mengadakan suatu
perundingan , maka berlangsunglah perundingan di suatu tempat
yang disebut Beringin Sekah dahan, di hulu Tanjung Samalidu
(sekarang batas antara Minangkabau dengan Jambi).
Selesai pertemuan yang pertama ini lalu dilanjutkan de-
ngan pertemuan yang kedua di Bukit Siguntang-guntang Sitinjau
Laut yang termasuk ke daerah alam Kerinci. Sebagai hasil per-
musyawaratan pada waktu itu disepakatilah bahwa segala se-
suatu yang bertentangan syarak harus dihilangkan. maka sejak
itu terciptalah suatu semboyan adat yang berbunyi: "Adat ber-
sendi syara '. syara ' bersendi Ki ta bull ah".
ad 5 Undang-undang Hukum
Yang dimaksud dengan undang-undang hukum ialah un-
dang-undang yang menentukan berat ringannya hukuman dan
pembahagian-pembahagian yang termasuk kepada hukuman
berat atau ringan .
Undang-undang ini disebut juga hukuman di atas dan hu-
kuman di bawah.