Page 56 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 56

46


                 Berlakunya  adat  di  daerah  Jambi  dapat dilihat dalam  pe-
            patah adat "Pasko di atas tumbuh, lembago di atas tuang", mak-
            sudnya adalah hidup  di  kandang pakso, mati di kandung tanah.
            Pepatah  adat  yang  demikian  melambangkan  bahwa  adat  telah
            menyatakan sewaktu hidup itu kita ttelah dilingkari oleh pasko
            yaitu  suatu  lembaga  hukum  maksudnya  manusia  dalam  hidup
            bermasyarakat  diatur  menurut  ketentuan-ketentuan  hukum
            y~g berlaku  dan  hukum yang melingkarinya ini  akan berakhir
            apabila manusia telah meninggal dunia.
                 Kesatuan  adat  istiadat  yang  berlaku  di  Daerah  Jambi  di-
            lambangkan  dalam  suatu  istilah  "Sepucuk  Jambi  Sembilan Lu-
            rah".  Secara  garis  besar  Sepucuk Jambi  Sembilan  Lurah mem-
            punyai 5 pembagian undang-undang adat yaitu :
            I .   Induk Undang
            2.   Pucuk Undang Nan  Delapan
            3.   Anak Undang Nan Dua Belas
            4.   Sendi Undang yang Disebut Teliti
            5.   Undang-undang Hukum   3 3  )
            Dari  5 pembagian  undang-undang adat Jambi ini, dapat diperin-
            ci lagi seperti berikut:

            ad 1. Induk Undang terbagi dalam 5 bagian yaitu:
            a.   Titian  teras  bertangga hatu, artinya titian teras undang-un-
                 dang yang  datang  dari  nabi  bertangga batu undang-undang
                 dari Al-Qur'anul Karim.
            b.   Cermin nan tiada kabur.
                 Maksudnya,  berteladanlah  kepada  yang telah sudah, jalan
                 yang  telah  dirambah yang akan diturut, baju yang telah di-
                 jahit  yang  akan  dipakai,  bersesap  berjerami,  bertunggul
                 berpemasaran,  berpandan  berpekuburan,  lihatlah  alam
                 yang telah terbentang ini.
            c.   Lantak nan tiada guyah.
                 Maksudnya  kata  benar yang tidak boleh diubah-ubah, be-
                 ruk  dirimba  disusukan,  anak  dipangku  diletakkan,  yang
                 benar itu jangan dirubah.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61