Page 52 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 52

42


           sistim  pemerintahan yang dikembangkan atau dijalankan Belan-
           da  telah  menjuruskan  kepada  merobah  nilai-nilai  dan  nonna
           dianut  masyarakat,  sehingga  timbul  rasa ketidak puasan di ka-
           langan  penduduk  pnbumi.  terhadap  Belanda.  Rasa  tidak  puas
           ini  bukan  saja  karena  berubahnya  nilai-nilai  dan  nnrma  yang
           berlaku di kalangan masyarakat Jam bi, tetapi perubahan ini juga
           dianggap  sebagai suatu  ketidakadilan.  Apalagi  bila dilihat  bah-
           wa  kebanyakan  para  demang,  asisten  demang,  ambtenar  dan
           kontrolir,  bukanlah terdiri atas  penduduk  daerah Jambi, tetapi
           berasal dari  daerah-daerah lain  seperti  Minangkabau dan Palem-
           bang,  Misalnya  dasar  pengangkatan  demang,  asisten  demang
           ataupun  para  ambtenar  oleh  pihak  Belanda  adalah  didasarkan
           kepara  tingkat  kecerdasan  dan  pendidikan  yang  telah dialami-
           nya.  Sedangkan orang Jam bi pada waktu itu belum banyak yang
           mendapat  kesempatan menempuh pendidikan. Hal ini juga dida-
           sarkan  atas  batasan-batasan  kesempatan  para  pribumi  untuk
           menempuh  pendidikan  Belanda.  Pada  bagian  ini  juga  terlihat
           bahwa  perubahan  dibidang  pemerintahan  ini  adalah  menuju
           kepada  'Jerubahan  pemerintahan  tradisional,  kepada  pemerin-
           tahan yang modern. Namun perubahan yang demikian dirasakan
           tidak  adil  oleh  masyarakat  Jambi.  Karena  baik  orang  Palem-
           bang,  orang  Minangkabau  maupun  orang Jawa  dipandang  oleh
           masyarakat  Jambi,  tidak  berbeda  dengan  mereka  memandang
           orang  Belanda  atau  orang  Cina.  Mereka  datang untuk bekerja,
           ataupun berdagang.  Sedangkan  mereka tidak tinggal menetap di
          · daerah  Jambi,  mereka  memandang  masalah-masalah  kemasya-
           rakatan,  sosial, politik dan  sosial  budaya yang terjadi di daerah
           Jambi  tidak  sebagaimana  orang  Jarnbi  sendiri memandangnya.

                Bila  ditilik  dari beberapa keterangan di atas, maka terlihat-
           lah  bahwa  peristiwa  pergolakan  yang terjadi di beberapa daerah
           pedesaan  Jambi  mengandung  unsur-unsur gerakan  anti swapra-
               4
           ja,2  )  beberapa sipat dari gerakan ini terkandung di dalamnya:
           l)   Anti golongan priyayi atau pamong praja
           2)   Anti unsur-unsur asing
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57