Page 78 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 78

Moliang , Daeng · Mangkona ialah Pangeran  Dipati Mojokusunio
            (Marhum  Pamarangan).  Tanah itu diberikan dengan perjanjian
            bahwa  orang-orang  Bugis itu setia kepada raja  Kutai dan apa-
            bila  terjadi  serangan  terhadap  Kutai  yang  datang  dari  muara
            Mahakam  maka  menjadi  tanggung  jawab  orang-orang  Bugis
            untuk memeranginya.
                 Pua . Ado'  La  Mo hang  Daeng  Mangkona  yang  tidak  lain
            adalah  saudara  dari  isteri  La  Madukelleng,  berusaha  sekuat
            tenaga  agar  Samarinda  berkembang  menjadi  pelabuhan  yang
            ramai.  Karena itu  berdagang ke Tanah Ulu  (pedalaman Maha-
            kam)  diberikan  pula  kepada  orang  Bugis maka mereka mem-
            buat  pos-pos  tempat  berdagang  di  kampung-kampung  Long
            lram  Melak, Muara Pahu, Kota Bangun, Tabang, Muara Wahau,
            Muara  Ancalong dan Tenggarong.  Hasil bumi yang terkumpul
            seperti damar, rotan,jelutung dan lain-lain, dibawa dan dikum-
            pulkan  di  Samarinda  dan  selanjutnya  dibawa  dengan  perahu
            layar  ke  Surabaya  dan  Singapura. Kapal-kapal dari Singapura
            pun datang ke  Samarinda dan pedagang-pedagang besar bangsa
            Cina  Singapura itu menempatkan perwakilannya di Samaritlda
            seperti Gowan Hi dan Ban Seng.  3 2
                Kota  Samarinda  di per in tah  oleh  Pua  Ado' (yang karena
            berjanji  setia  kepada  Kutai  pengangkatannya  dengan  perse-
            tujuan  raja  Kutai)  didampingi  oleh  sebuah  Majelis  bemama
            Ade'  Lorn po yang anggotanya  15  orang dan 3 orang penasihat
            yang disebut Matowa Ri Bate.
                Pada  tahun  1730  Samarinda  dibagi  menjadi  lima kam-
            pung  yaitu:  Kampung  Dagang,  Kampung  Wajo,  Kampung
            Baru,  Kampun  Polewali dan Kampung Pada  E  Lo'. Tiap kam-
            pung diperintah  oleh seorang Kapitan didampingi oleh seorang
            Panglima dan seorang Anderi Guru.

                 2. Perlawanan Dalam Abad ke-XIX
                Janji setia orang-orang Bugis penduduk Samarinda dengan
            kepala  pemerintahannya  Pua  Ado'  La  Mohang  Daeng  Mang-
            32.   Loe. cit, halaman 4

                                                                     69
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83