Page 73 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 73
gang kuda terns pulang menuju negeri Wajo. Llma hari kemu-
dian datang perutusan kerajaan ·Bone ke Wajo, perutusan itu
. langsung menghadap raja Bone yang sudah tua .renta beruinur
90 tahun, Petta Arung Ma Towa Ra Salengeng Ta Tenn Pu-
ajung. Mereka menuntut agai La Madukelleng beserta rom-
bongannya diserahkan agar dapat diadili dan mempertanggung
jawabkan perbuatannya tersebut bukan saja telah menyebab-
kan matinya putra seorang bangsawan tinggi, tetapi telah men-
cemarkan Majelis raja Bone dan menodai Sauraja Bone.
Tuntutan raja Bone tersebut disertai ancaman apabila
La Madukelleng serta anggota rombongannya tidak diserahkan
untuk diadili di Bone, atau mayatnya sekalipun maka daerah
Tancung dan lmpa Kimpa yang merupakan bagian kerajaan
Wajo akan diduduki dan dinyatakan sebagai milik kerajaan
· Bone. · ·
Tuntutan itu dijawab oleh raja Wajo Petta Arung Matowa
La Salengeng Tenri Rua dengan penuh bijaksana. Baginda me-
minta waktu sehari semalam untuk mengadakan sidang Dewan
kerajaan lebih dahulu. Perutusan Bone kembali dan menunggu ,, ·-·.
jwaban Wajo di perbatasan kerajaan. ~
Raja Wajo niengundang menteri-menterinya yang disebut
Arung Ennengnge yang terdiri dari : 2 5
a. Petta Ranreng Betteng Pala:= Perdana Menteri merangkap
Kehakiman dan Keamanan;
b. Petta Ranreng I Tua= Menteri dalam Negeri;
c. Petta Ranreng Salo Tenreng = Menteri Keuangan dan Per-
ekonomian;
d. Petta Cakkuridi = Menteri Luar Negeri;
e. Petta Pilla= Menteri Pertanian;
f. Petta Pattola = Menteri Pertahanan;
dan 3 orang penasihat agung yang disebut Arung Suro Ri Basa.
25. Moh. Noor, Lontara Samarinda, saduran tidak dipublikasilcan, Samarinda,
1964, halarnan 1 __
64