Page 79 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 79
- ~- - ------------------------
kona dipatuhinya. Begitu pula Pua. Ado'-Pua Ado',pengganti-
nya kemudian.
Kesetiaan ini terlihat ketika penyerangan perampok-
perampok Solok (Pilipina) di ibukota Kutai, Pama:rangan. Da-
lam peristiwa itu tentara Bugis membantu Kutai sehingga pe-
rampok Solok tersebut dapat dikalahkan.
Pada tahun 1844 sebuah armada lnggeris di bawah pim-
pinan Erskine Murry menyerang Tenggarong yang menjadi
ibukota kerajaan Ku~ai sejak tahun 1781.
Pertempuran ini terkehal dengan nama perang Maris.
Orang-orang Bugis dari Samarinda bahu membahu dengan
tentara Kutai menghadapi serangan itu. Karena menemui ke-
sukaran dalam hubungan pemerintahan Belanda dengan kera-
jaan Kutai maka pada tahun 1846 seorang asisten residen di
Palaran. 3 3 Namun karena tempat tersebut kurang baik letak-
nya maka dibukalah pemukiman bar di daerah Samarinda ber-
seberangan dengan Samarinda Seberang ternpat pernukiman
orang-orang Bugis.
Pada tahun 1870 diusahakan memindahkan pusat peme-
rintahan ke Samarinda. Di Samarinda dibuka daerah pemu-
kirnan, jalan-jalan dan pelabuhan.
Samarinda yang dibuka Belanda untuk menandingi Sama-
rinda Seberang makin lama makin berkembang menjadc tem-
pat yang ramai. Apalagi pelabuhannya baik letaknya. Orang-
orang Banjar yang datang dari Kalimantan Selatan bermukim
d_i sana. Mereka giat dibidan.g pertanian dan perdagangan.
Pada tanggal 16 Agustus 1896 dikeiuarkan Surat . Kepu-
tusan Gubernur Jenderal Hindia Belandanomor 75 yang mene-
tapkan, bahwa daerah yang bernama Vierkante Paa/ itu ialah
lahan yang terletak antara sungai Karang Asam Besar di ulu
dan sungai Karang Munus di hilir. Surat Keputusan itu di-
33. Dr. J. Eisenberger, op. cit. hal 3
·70