Page 15 - Modul Ajar Asam Basa
P. 15
2. Boron Fluorida dengan Amonia
Terlihat pada reaksi antara BF , dan NH , BF , bertindak sebagai asam Lewis karena menerima
3
3
3
pasangan elektron dari NH . Sedangkan NH memberikan pasangan elektron pada BF , sehingga NH 3
3
3
3
merupakan basa Lewis. Pembentukan senyawa NH BF terjadi ikatan kovalen koordinasi.
3
3
3. Natrium Oksida dengan Sukfur Trioksida
Na O(s) + H O(l) → 2 NaOH(aq)
2
2
Natrium oksida termasuk oksida logam dan apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
hidroksida bersifat basa. Sedangkan sulfur trioksida termasuk dalam oksida non logam dan apabila
dilarutkan dalam air akan membentuk zat yang bersifat asam. Reaksi yang terjadi adalah:
SO (g) + H O(l) → H SO (aq)
3
4
2
2
Apabila kedua senyawa tersebut dicampurkan, maka akan terbentuk suatu garam. Hal tersebut
terjadi karena kedua senyawa tersebut berasal dari asam dan basa. Reaksi yang terjadi adash sebagai
berikut:
Na O(g) + SO (g) → Na SO (s)
4
2
2
3
Pembentukan garam tersebut menggambarkan keterbatasan teori Arrhenius karena reaksi tersebut
terjadi tanpa adanya air sebagai pelarut. Tidak hanya itu, reaksi antara Na O dan SO juga
3
2
menggambarkan adanya keterbatasan dari teori Bronsted-Lowry karena untuk membentuk ion sulfat
proton tidak diikutsertakan.
Teori asam dan baso Lewis lebih luas dibandingkan teori asam dan basa sebelum sebelumnya.
Hal Ini disebabkan karena.
1.Teori asam dan basa Lewis dapat menjelaskan reaksi asam dan basa dalam pelarut air, pelarut
selain air, bahkan tanpa adanya pelarut.
2.Teori asam dan basa Lewis dapat menjelaskan reaksi asam dan basa tanpa melibatkan
+
travayer proton (H ), seperti reaksi antara NH , dengan BF . 3
3
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teori asam dan basa Lewis dapat berlaku untuk setiap reaksi
dan lebih kompleks.
15
8