Page 8 - Panji Semirang
P. 8
Setelah merintis hutan dan gunung sampailah mereka ke pertapaan
Biku Gandasari di Gunung Wilis. Mereka disambut dengan ramah tamah.
Beberapa hari mereka tinggal di pertapaan itu. Pada suatu hari Biku
Gandasari menyampaikan kata kepada kemenakannya, bahkan cita-
citanya akan sampai juga kalau ia pada hari itu berangkat meninggalkan
pertapaannya dan menyamar sebagai seorang gambuh (= penari)
Panji Semirang dan pengiringnya mengenakan pakaian laki-laki lagi.
Galuh Cendra Kirana mengubah namanya lagi dengan Gambuh Warga
Asmara.
Banyak sudah negeri yang didatangi dan di mana-mana Gambuh
mendapat sambutan yang hangat. Akhirnya sampailah mereka ke
Gageleng, kerajaan pamannya. Di daerah itu mereka mempertunjukkan
kegambuhannya. Dalam perjalanannya Raden Inu atau Panji Jayeng Kesuma
sudah beberapa hari tinggal di kerajaan Gageleng. Raden Inulah yang
menambah menggilakan Raden Singa Menteri yang gila sanjung dan dipuji
itu. Banyak pegawai istana yang beruntung karena hadiah Raden Singa
Menteri karena pujian-pujian, bahwa ia lebih gagah dan tampan dari
pada Raden Inu, sepupunya. Dari pengiring-pengiringnya Raden Inu
mendengar, bahwa Gambuh Warga Asmara baik sekali bermain. Mereka
minta, agar gambuh itu dapat pula bermain di istana. Rupa Gambuh
Warga Asmara menerbitkan prasangka lagi pada Raden Inu. Dalam hatinya
ia menyatakan bahwa Gambuh itu Panji Semirang. Tetapi beberapa kali
dinya-takan Gambuh Warga Asmara tetap menjawab, bahwa ia tidak
kenal kepada Panji Semirang.