Page 9 - Panji Semirang
P. 9

Walaupun demikian tak putus-putus Raden Inu untuk mengamatamati
        Gambuh itu. Rahasia itu lama-lama terbuka juga. Tiap-tiap malam sebelum


        tidur, boneka emas, pemberian Raden Inu dahulu, selalu ditimang-timang
        dan dibelai-belai dengan rasa kasih sayang. Pada suatu malam Raden


        Inu dapat melihat hal itu dalam intaiannya. Dengan tiada menanti lagi
        dipeluknya Gambuh itu, yang tiada lain daripada Cendra Kirana yang


        telah lama dikejar-kejar dan dicari-carinya. Perkawinannya dilangsungkan
        di Kerajaan Kuripan. Dalam perkawinan itu diundang juga Ratu Gageleng


        dan Raja Daha beserta Paduka Liku dan Galuh Ajeng. Galuh Ajeng
    Banyak sudah negeri yang didatangi dan di mana-mana Gambuh   menangis pula dengkinya, karena istri Raden Inu Kertapati tiada lain,


 mendapat sambutan yang hangat. Akhirnya sampailah mereka ke   selain Galuh Cendra Kirana. Akhirnya ia dikawinkan dengan Raden Singa
 Gageleng, kerajaan pamannya. Di daerah itu mereka mempertunjukkan   Menteri, putra Raja Gageleng, yang gila puji itu dan sanjung itu. Paduka


        Liku sudah tidak menjadi impian dan kekasih Raja Daha lagi, karena
         kekuatan guna-gunanya sudah


         luntur. Mahadewilah yang diangkat
         menjadi permaisuri. Selanjutnya


         tampuk pimpinan Kerajaan Kuripan
         dan Daha dikendalikan oleh Raden


         Inu Kertapati bersama-sama dengan
         permaisurinya Galuh Cendra Kirana.
   4   5   6   7   8   9   10