Page 22 - Perjalanan
P. 22
Perjalanan-- halaman 21
peran yang Tuhan siapkan baginya. Namun, ia bukanlah
seorang yang gagal. Sang istri tidak berkeberatan
mendampinginya sampai peran itu ditemukan. Mereka hidup
sangat sederhana, namun ia menikmati kedekatan dengan
istrinya yang bijak dan memandang masalah secara luas.
Wanita ini pun sangat mengenali kekuatan dan kelemahan
suaminya.
Ketika ia berada dalam saat hampir putus asa, sang istri tidak
berhenti menghiburnya. “Sebidang tanah yang tidak cocok
ditanami gandum, bisa dicoba untuk ditanami kacang. Jika
kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik disana, masih dapat
dicoba tanami buah-buahan. Bagaimana kalau masih gagal?
Jika buah-buahan pun tidak Tumbuh baik, semaikanlah bibit
tamanan lain, karena pada sebidang tanah, pasti ada bibit yang
cocok untuknya. Temukanlah, nanti, pasti kita dapat
menikmati panen yang baik.”
Pada saat sudah berumur 35 tahun-an, akhirnya pria ini
memperoleh sebuah pekerjaan tetap walaupun tidak pernah ia
bayangkan sebelumnya. Ternyata, mampu sabar mengamati
anak-anak dan berkata-kata dengan mereka dalam bahasa
anak kecil. Bahkan, karena itu, ia dipercaya untuk menjadi
pembimbing di sebuah sekolah bagi anak-anak yang
berkebutuhan khusus, yaitu para tuna wicara. Penghasilannya
tidak besar, namun ia sangat menikmati pekerjaannya.