Page 17 - Perjalanan
P. 17

Perjalanan--  halaman  16



                             Pada suatu hari Rudolf, seorang penginjil muda mendapat tugas

                             untuk  pergi  ke  negeri  lain  selama  enam  minggu.  Tugas


                             pelayanan  ini  merupakan  hal  baru  karena  ia  akan  belajar

                             mengenai  pendalaman  hidup  iman  dan  bagaimana  meraih

                             kalangan  yang  tersisih.  Sebelum  ia  berangkat,  istrinya

                             mengatakan  bahwa,  ia  sedang  kehabisan  uang.  Ia  tidak

                             bekeberatan  sang  suami  pergi  selama  itu  selama  ia


                             menyediakan dana untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Rudolf

                             tersenyum dan berkata: “Masakan aku lupakan kebutuhanmu

                             dan anak-anak kita. Namun, kamu berhati-hati dengan dirimu.

                             Jangan sakit. Kunci pintu kalau kau pergi ke luar rumah. Juga

                             periksa api di dapur sebelum kamu bekerja di kantor.  Jangan


                             kuatir, nanti semua yang kau butuh kutaruh di amplop di laci

                             kamar kita.”



                             Enam  minggu  kemudian,  ketika  pria  ini  kembali  pulang,  ia

                             terkejut. Di lemari es, hanya ada sebutir telur. Memang dapur,

                             rumah,  dan  anak-anaknya  sehat.  Namun,  istrinya  cemberut.

                             Maka Rudolf menayakan mengapa Wanita ini bersikap dingin

                             pada-nya.  Jawabannya singkat. “Aku jaga rumah kita. Anak-


                             anak aku perlihara. Juga aku jaga kesehatanku. Mengapa kamu

                             mengabaikan tanggung jawabmu. Aku sudah kehabisan uang

                             sejak kamu berangkat. Aku sudah minta bantuanmu. Namun,

                             kamu asik pergi ke luar negeri dan kami hidup terlunta-lunta.

                             Dua  minggu  terakhir  aku  dan  anak-anak  hanya  bisa  makan
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22