Page 63 - Perjalanan
P. 63
Perjalanan-- halaman 62
4. Ia sering mengalami kagagalan atau kesulitan hidup.
Artinya, ia tidak memiliki cukup prestasi, pengakuan
orang lain, dan penerimaan orang banyak, sehingga ia
tidak merasa Tuhan memperhatikan kesusahan dirinya
secara khusus. Bahkan, ia merasa bahwa, Tuhan
mengabaikan kebutuhannya.
5. Ia menjalani hidup sendiri dan asyik dengan agenda
serta berupaya mengatasi keadaan dan masalahnya
sendiri. Fokus hidupnya adalah memenuhi keinginan
dan kebutuhannya. Ia memahami ada hal-hal yang
lebih bermakna, namun kedekatan dengan Tuhan dan
mencari makna yang mendalam tersebut belum
menjadi fokus utama mereka walaupun mereka
memiliki banyak kesusahan.
6. Kalaupun orang ini membantu pekerjaan Tuhan, hal
itu dilakukan karena dirasakan sebagai kewajiban
sosial
7. Akhirnya, sulit bagi baginya mempercayai tersedianya
berkat khusus dari Tuhan bagi dirinya.
Dengan singkat, Tuhan tidak menjadi titik pusat dan
prioritas hidup orang seperti mereka, walaupun mereka
tahu tentang-Nya. Namun, dibandingkan orang yang
tinggal di rumah di atas, orang ini bukan merupakan
orang yang tidak peduli Allah. Ia pun tidak memiliki