Page 18 - E-handout berbasis mind mapping struktur dan fungsi jaringan tumbuhan kelas XI SMA
P. 18

Pada pertemuan sebelumnya, sudah kita bahas mengenai jaringan meristem
                         pada tumbuhan, pada pertemuan kali ini kita lanjutkan bahas mengenai
                         jaringan permanen pada tumbuhan!




                        Jaringan Permanen (Jaringan Dewasa)
                        …………………………………………..

                             Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari pembelahan sel-sel

                        meristem primer maupun meristem sekunder yang telah berdiferensiasi atau
                        mengalami perubahan bentuk sesuai dengan fungsinya (Irnaningtyas, 2013). Jadi

                        jaringan permanen bersifat non meristematik atau tidak aktif membelah, tidak

                        tumbuh, dan tidak berkembang lagi.
                             Jaringan permanen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

                        1.   Tidak melakukan aktivitas perbanyakan diri
                        2.   Sel-sel berukuran relatif besar dibandingkan dengan sel-sel meristem

                        3.   Sel memiliki vakuola yang besar, sehingga mengandung sedikit plasma sel
                        4.   Sel telah mengalami penebalan pada dindingnya sesuia dengan fungsinya

                        5.   Terkadang sel-selnya telah mati

                        6.   Terdapat ruang antar sel



                             Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi empat
                        macam, yakni:

                        1.   Jaringan Pelindung (Epidermis)
                             Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang

                        menutupi permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan

                        biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian tumbuhan dari segala
                        pengaruh luar yang merugikan, misalnya perubahan suhu, kerusakan mekanik,

                        hilangnya air melalui penguapan, dan hilangnya zat-zat makanan (Irnaningtyas,
                        2013).
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23