Page 23 - MODUL DIGITAL ASAM BASA BERMUATAN CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA SEMARANG
P. 23

Nata  mengedarkan  pandangannya  ke  segala  arah,  perhatiannya  terkunci  pada

                  seperangkat  barang di  sudut  ruangan. Dia  yakin itu pasti seserahan  yang diberikan Kak
                  Caka  untuk  Kakak  Sepupunya,  Mora.  Kotak  –  kotak  akrilik  rustic  berbentuk  terarium

                  trapesium itu memang seperti pada lazimnya, berisi perlengkapan mempelai wanita, namun
                  yang menarik perhatiannya, ia melihat ada rangkaian daun sirih, kue, dan buah pisang yang

                  juga turut menjadi barang seserahan.
                        Papa menyadari raut kebingungan dari Nata.

                        “Kotak  –  kotak  itu  namanya  peningset,  Nata.”  Tukas  Papa  sembari  memajukan

                  dagunya mengarah ke deretan peningset yang berjajar rapi.
                        “Peningset?” Nata menoleh, ia merasa asing akan istilah tersebut.

                        “Iya, peningset atau dalam bahasa Seamarang disebut songsongan. Seserahan yang
                  diberikan  dari  pihak  mempelai  pria  kepada  mempelai  wanita.  Yang  kamu  lihat  disana,

                  itulah songsongan, seserahan adat Semarang, lengkap dengan Suruh Ayu yang dibuat dari
                  rangkaian  daun  sirih,  ada  pula  kain  batik,  buah  pisang,  serta  ditambah  makanan  khas

                  Semarang seperti kue ganjel rel, lumpia, dan tahu pong.” Jelas Papa mencoba memberikan

                  pemahaman kepada Nata.
                        “Oh  pantas,  Nata  baru  lihat  barang  seserahan  unik  seperti  itu.”  Ujar  Nata  sambal

                  membenahi  frame  kacamatanya  yang  bergeser  dan  sedikit  mengurangi  paras  tampan

                  wajahnya.
                        “Iya, sekarang memang semakin jarang orang yang menggunakan daun sirih sebagai

                  barang peningset. Asal kamu tahu Nata, peningset sendiri memiliki filosofi sebagai singset
                  yaitu  pengikat.  Peningset  menjadi  makna  simbolik  sebagai  hadiah  yang  dapat  menjadi

                  pengikat hati antara dua keluarga” lanjut Papa.
                        Nata memutar mata. Mendengar penjelasan Papa mengenai peningset membuatnya

                  menjadi  ingat  akan  suatu  hal,  kaitan  antara  barang  seserahan  dan  pengikat  hati  antar

                  keluarga. Tunggu, mengapa hal tersebut mirip dengan konsep materi kimia yang ia pelajari
                  semalam, tentang teori asam basa Lewis. Basa dalam hal ini mewakili pihak mempelai pria

                  yang memberi barang seserahan, karena dalam teori yang ia pelajari basa berperan sebagai
                  pihak pemberi (donor) yang memberikan pasangan elektron bebas (PEB) kepada senyawa

                  lain. Asam sendiri dalam hal ini mewakili pihak mempelai wanita sebagai penerima barang
                  seserahan, karena dalam teorinya asam berperan sebagai pihak penerima (akseptor) yang

                  menerima  pasangan  elektron  bebas  dari  basa.  Barang  seserahan  tersebut  nantinya  akan

                  menjadi  pengikat  hati  antar  keluarga  dan  hal  itu  dapat  difilosofikan  sebagai  pasangan
                  elektron bebas yang diberikan basa kepada asam akan membuat asam dan basa menjadi




                                                               12                                 DAFTAR ISI
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28