Page 25 - MODUL DIGITAL ASAM BASA BERMUATAN CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA SEMARANG
P. 25

berikatan dan membentuk ikatan kovalen koordinasi, sebab terdapat pemakaian bersama

                  pasangan elektron bebas.
                        “Nata,  ayo  pulang.  Penerbangan  kita  sebentar  lagi.”  Ujar  Papa  membuyarkan

                  lamunan Nata yang sedang asyik mengaitkan peningset dengan teori asam basa Lewis.
                        Nata pun terkesiap. “Oke, Pa. Siap.” Lelaki itu mengangguk.

                        Perjalanan  mereka  ke  Semarang  memang  sebentar,  hanya  untuk  menghadiri
                  pernikahan Kak Mora dan harus kembali pulang hari ini, sebab besok Papa akan meeting

                  ke luar kota. Perjalanan menuju ke Bandara Ahmad Yani terasa sangat  lama bagi Nata,

                  kemacetan terpantau di jalanan. Truk, taksi, mobil-mobil pribadi, dan kendaraan bermotor
                  saling berebut  jalan, mencoba mendahului agar  cepat  sampai  tujuan. Nata mengedarkan

                  pandangannya  ke  sisi  sebelah  kiri  jalan,  bus  umum  disesaki  oleh  anak-anak  yang  baru
                  pulang sekolah, berdesakan dengan penumpang lainnya dan saling berebut oksigen, terlihat

                  keringat mengucur dari pelipis setiap orang dalam bus itu.
                        Pemandangan kontras ditangkap oleh manik mata Nata. Di trotoar jalan Madukoro

                  Raya ia melihat sekumpulan anak pengamen duduk bersila sambil memegang buku dan

                  alat tulis di tangannya. Satu orang remaja tanggung menorehkan tinta spidol di papan tulis
                  kecil,  terlihat  deretan  huruf  abjad  tertulis  di  sana.  Satu  orang  remaja  lainnya  memandu

                  anak-anak untuk menulis di buku yang mereka pegang, tanpa alas meja. Hati Nata trenyuh

                  melihat pemandangan tersebut. Setidaknya anak-anak sekolah yang berada di dalam bus
                  umum itu cukup beruntung, mereka masih dapat mengenyam pendidikan dengan layak.

                        Mama mengikuti arah pandangan Nata dan tersenyum.
                        “Nata, Mama ingin kelak kamu bisa memberikan manfaat bagi orang lainnya. Tuhan

                  telah  memberikan  kamu  keadaan  yang  serba  cukup,  dan  hal  itu  harus  digunakan  untuk
                  membantu orang lain.” Ucap Mama sembari mengusap rambut Nata perlahan.

                        Nata hanya mengangguk kecil mendengar keinginan Mamanya. Sepertinya ia tahu

                  kelak ia akan melakukan apa. Ia ingin menjadi seorang guru dan pegiat komunitas peduli
                  pendidikan  anak.  Ketika  melihat  anak-anak  itu  diselamatkan  dari  jurang  kehancuran,  ia

                  melihatnya sama dengan menyelamatkan dunia dan isinya.














                                                          14                                    DAFTAR ISI
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30